Kemarin dapat red card, dan langsung di bully oleh siswa siswi lain.
Hari ini ashel kembali mendapatkan nya, bahkan lebih parah.
Bugh
Bugh
Bugh
"Ayo tangkap dong, ini nama nya latihan passing"
Ashel bukan lah multitalenta, ia pintar dalam semua bidang pelajaran tapi tidak dengan penjas.
Adel mendapat amanat dari guru penjas yg sedang sibuk, untuk melatih anak 12 ipa¹ untuk bermain basket.
Sebenarnya bukan adel tapi lebih tepatnya zee dan oniel, tapi adel memanfaatkan itu untuk membully ashel.
Adel tak henti hentinya melempari ashel dengan bola basket yg keras.
"Gimana mau bisa, kalau lo ngumpet mulu, tolol!" Papar adel membuat ashel marah.
'kalau bukan karena biayasiswa.. aku udah pastikan dia masuk rumah sakit' batin ashel, keduanya tangannya melindungi kepala dan wajah nya.
"Ck"
Adel berjalan mendekati ashel dan...
"Lo idiot ya!" Ketus adel, menarik kasar pergelangan tangan ashel hingga Ashel yg tersentak menatap nya.
"Udah bisu!, idiot, miskin lagi.."
Deg
'benci!, aku benci bajingan di depan ku...aku ingin rasa nya mencakar wajah sampah ya itu' batin ashel.
"Kenapa?, ga terima?, atau masih kurang?, ok" ucap adel.
"Bisu, miskin, idiot, tolol, dann... Murahan" adel membisikkan kalimat terakhirnya di telinga ashel hingga hanya mereka berdua yg mendengar nya.
"Udah lah, del mending kita makan.. laper nih gw" ajak zee yg sedari tadi diam menonton.
Adel pergi menghampiri teman nya begitu saja.
"Ashel kamu gapapa?" Panik khatrina.
"Maaf ya shel ga bisa bantu" ucap indah.
"Shel ayo pergi di sini panas" ajak Marsha.
Belum sempat ashel berjalan tubuh ambruk.
"Ashel!!" Pekik ketiga temannya, mereka langsung membopong tubuh ashel ke UKS.
***
"Lo pada makan sepuasnya aja, hari ini gw traktir"
Mendengar penuturan adel, olla langsung berlari mengambil gorengan plus setempat tempat nya.
"Hahaha si anjing " kekeh oniel.
"Bik bakso empat teh es empat" triak olla.
Mereka pun makan dengan berbagai obrolan dan canda tawa.
Hingga bel istirahat berbunyi.
Tringgg
TringggSelang beberapa saat kantin langsung di penuhi banyak siswa siswi.
"Gw toilet bentar" pamit adel dan langsung pergi.
Sedangkan olla masih makan bersama zee, oniel fokus dengan ponsel nya.
***
Hahahaha
Hahaha
Adel penasaran kenapa di taman belakang sekolah terdengar ramai.
Ia pun berbelok untuk melihat apa yg terjadi.
Seketika mereka menghentikan aksi melempari ashel dengan kertas dan telur.
Ashel menangis sambil berdiri baju nya basah, bau hanyir, kepalanya pusing, di tambah perut nya yg lapar membuat ia tidak bertenaga untuk melawan.
Tap
Tap
Adel berjalan mendekati ashel, ia merampas telur yg ada di genggaman seorang siswi dan...
Plar
"Hahahha"
Ashel mendongak kan kepala nya.'sudah ku duga' batin ashel, ia mengenali suara adel.
Adel beridiri tepat di depan ashel, ia menutup hidung nya, dan menampilkan wajah jijik.
"Anjing, pergi lo... Bau banget sumpah,... Huek"
Ashel langsung berlari dengan sisa tenaga yg ia miliki, sedang kan adel terkekeh senang melihat kondisi ashel.
Adel berbalik untuk pergi dari sana saat berdiri di samping seorang siswa, ia mengelap sisa cairan telur di tangan nya pada baju siswa itu.
Setelah nya ia pergi dengan santai.
***
"
Gamaoo.. hiks, hiks.. ka zee mar hiks rahin adell.. hiks.."
Zee hanya diam menatap gadis anime yg sedang menangis sedari tadi di pangkuan nya.
"Huhu hiks.. a-adel hiks, gang-hiks gu ashel hiks,hiks..."
"Ta hiks, huaa.. tarik red, hiks,hiks card,huhu nya hiks ka zeee.. hiks"
Zee mengelus kepala gadis itu lalu ia mengecup mata nya bergantian" udah nangis nya, nanti pusing loh" bujuk zee.
"Huhuhu... Hiks,hiks, kaa zeee.. huaaa, marahin adel hiks.."
Zee tidak tau harus berkata apa, karena ia tidam bisa meminta kepada adel untuk menarik red card nya... Tapi kekasih nya menangis sedari tadi.
"Maeenngg..."
Marsha enggan membalas sahutan zee.
Hufttt
"Nanti kakak usahain bujuk Adel, biar narik kartu nya..."
Marsha langsung menatap wajah zee, lalu tersenyum dengan mata sembabnya.
"Udah yuk tidur... Pasti capek kan nangis terus dari tadi" ucap zee menggendong Marsha ala koala dan berjalan ke kasur.
"Ka zee janji?" Tanya marsha.
"Iya, sayang"
Cup
Zee mengecup bibir Marsha singkat, lalu merebahkan tubuhnya di kasur.
"Ka zee nginep aja hiks" ucap Marsha setelah tenang.
"Iya bentar, kakak nelpon adel bentar"
Mendengar nama adel Marsha langsung melepaskan lengan nya dari leher zee.
Zee berjalan ke balkon sambil menempelkan ponselnya di telinga.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
pembully!
Teen Fictionsebuah sekolah elite yg sangat diminati banyak orang, mulai dari fasilitas, gaya belajar, lingkungan dan ekskul yg mendukung siswa tentunya. elite natio school. dari namanya semua orang sudah tau, dan itu lah yg menyebabkan semua keturunan natio yg...