Kehadiran Windu yang tiba-tiba ini bagaikan ditemukan oleh tim SAR setelah terjebak di dalam hutan rimba. Bukannya Nirmala sok mendramatisir, tapi ini pertama kalinya cewek itu mengalami mobil mogok di jalan tol sendirian. Kalau misal ada Amel bersamanya, dia bakal bersikap biasa-biasa saja karena sahabatnya itu bisa ngedongkrak dan melepas-pasang ban mobil sekaligus.
Nirmala walau terkenal galak dan pandai bersilat lidah, aslinya dia ini masih manusia normal. Tidak semua bisa dia lakukan. Bahkan standar dua saja sampai sekarang dia tidak bisa.
Papanya pun sampai frustasi sekedar mengajari Nirmala bagaimana cara mengisi angin ban dari kompresor. Anaknya mampu naik motor dan mobil saja sudah allhamdulliah baginya.
Ini mungkin sudah yang ke-70 kali Nirmala mengucapkan syukur di dalam hati karena tidak berakhir jadi gelandangan di pinggir jalan tol sampai petugas Jasamarga datang. Membayangkannya saja dia bakal nangis duluan. Makanya, kedatangan Windu—alias mantan teman dekat tapi mesranya—itu bagaikan keajaiban di bulan penuh berkah seperti ini.
“Ma—makasih ya, Win. Sori kalau gue jadi ngerepotin lu.”
Selain mengucapkan syukur, Nirmala juga tidak berhenti buat terus bilang maaf dan terima kasih kepada cowok yang kini duduk di kursi kemudi dan mengantarnya pulang. Ijo sudah diderek dan dibawa ke bengkel. Papanya sudah dihubungi dan akan segera mengurus masalah tersebut. Sekarang tinggal Nirmala yang awkward berada satu mobil dengan cowok yang dulu TTM-an sama dia.
Kalau boleh jujur, memang sih Nirmala red flag banget dulu saat zaman-zaman kegelapan. Dia secara tidak sadar menempatkan posisi Windu sebagai pelipur lara akan kehilangan sosok Nathan yang tidak kunjung pernah hilang dalam hidupnya. Nyaris 2 tahun lamanya dia PHP-in Windu dan tidak lama (bahkan nyaris hanya sekitar 5 jam) setelah Nirmala memutuskan hubungan TTM tersebut, dia langsung menerima lamaran dari Nathan yang datang seperti tukang tahu bulat dadakan.
Kalau bukan brengsek, apa lagi namanya yang cocok disematkan pada Nirmala?
“Yaelah, Nir. Sampe kapan lo ngomong begitu mulu. Santai aja kali!” jawab Windu seraya terkekeh.
Duh, Nirmala makin merasa tidak enak. Dia seperti tokoh jahat di sudut pandang kisah seorang Windu. Sekedar menjelaskannya saja, sepertinya memang sudah jelas. Alias tidak perlu dijelaskan lagi. Hampir semua orang di Indonesia sudah tahu siapa Nirmala dan apa hubungannya dengan atlet Timnas sepak bola yang digandrungi oleh banyak orang itu. Bahkan kisah pertemuan mereka dari PDKT, pacaran backstreet, putus, galau bertahun-tahun, hingga balikan dan tunangan sempat dibahas di sebuah laman artikel entertainment selebritis dan akun Instagram, TikTok, dan X dari fanpage Nathan yang mendukung hubungan mereka.
Walau saat di awal-awal mereka go public, banyak hujatan kebencian yang diterima (terutama pada Nirmala). Namun ada beberapa yang dari awal sudah mendukung hubungan mereka. Bahkan sebelum Nirmala jadi seperti sekarang.
“Anyway ... Contrast for your engagement. I know you’re gonna come back to him.”
“...”
“You are his, Mala. And his yours.”
Nirmala menggigit bibir dalamnya. Kembali merasa bersalah, dan itu benar-benar menyiksanya. “Windu—”
“Nggak apa-apa, Mala. Gue ikut bahagia kok, saat lo bahagia sama dia,” ucap Windu. Menjeda sejenak kalimatnya sebelum akhirnya melanjutkan, “Gue percaya, suatu saat gue bakal ketemu sama apa yang ditakdirkan untuk gue. Dan seseorang itu bukan lo.” Windu tersenyum dengan tatapan yang masih fokus pada jalanan malam di depan sana.
Entah kenapa perasaan Nirmala terasa bias. Dia bingung harus bereaksi apa. Seharusnya dia merasa lega, namun entah kenapa itu terdengar sangat kejam. Alhasil, cewek itu hanya diam, sibuk dengan pikirannya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jellyfish
Fiksi Penggemar"I take that back again. I don't want to sting you. It abuse. I just wanna stay away from you. Its a good choice." Said someone who act like don't give a fuck but actually feels heart break so bad. Note: Sequel dari Wonderwall. *Be original. Don't c...