Omegaverse
Haechan, omega keras kepala, yang berhasil membuat Johnny jengah, dan berakhir mengirim anaknya pada asrama khusus untuk dilatih dalam hal sihir dan juga kedisiplinan.
Seluruh kegiatanmu akan ada di bawah pengawasan ku mulai hari ini. - M...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 20
.
.
.
07.00
Chitta dudukan dirinya pada pinggir kasur, tangannya mengusap-usap kepala sang suami, menatap dalam pria yang menjadi ayah dari anak-anaknya.
Setelah perdebatan panas semalam dan tangis menyedihkan sebelum tidur, akhirnya ayah dari dua anak itu bisa sedikit lebih tenang setelah diberi pengertian mendalam.
Susah memang, sangat susah, tapi itulah pentingnya seorang omega dalam hidup Alpha, jika saja tak ada dirinya, mungkin kejadian tak diinginkan akan terjadi kemarin.
Satu usap terakhir ia berikan sebelum tubuhnya ia bawa berdiri untuk berjalan meninggalkan Johnny yang masih menutup mata akibat obat tidur yang ia berikan. Dan tentu saja bersamaan dengan pheromone yang ia tebar, Chitta ingin alphanya bisa tidur lebih lama hari ini.
Pintu ditutup, kakinya melangkah tanpa arah tujuan. Pagi ini asrama terasa sunyi, mungkin lebih tepatnya asrama pada bagian sebelah barat. Karena semua alpha yang tinggal pada gedung barat sementara diungsikan ke gedung timur akibat berita kehilangan yang sangat cepat menyebar.
Banyak asumsi yang muncul akibat kehilangan anak asrama, mengakibatkan Jaehyun dengan terpaksa mengungsikan mereka.
"Sayang, kemana dirimu? Ayahmu sudah seperti orang gila disini, kau harus melihatnya, dan tertawai dia karna menangis kemarin."
Chitta dudukan dirinya pada kursi setelah cukup jauh ia berjalan, tangannya ia lipat di atas meja dengan kepalanya yang ia letakkan diatasnya.
Matanya tertutup, pikirannya berkecamuk, wajahnya memang terlihat tenang tapi tidak dengan hatinya.
"Stttt, chitta."
"Uh?" Matanya terbuka cepat saat mendengar suara seperti memanggilnya.
"Chitta, ini aku."
"Uh?" Ia mendongak "kau masih hidup?"
"Jadi kau berfikir selama ini aku sudah mati?"
Terdengar nada kecewa disana.
"A-aku ingat sudah memotong mu saat itu?"
"Hm... aku jadi sedih mengingatnya, tapi sesuai perkataan tuanku, aku adalah pohon kehidupan Chitta, aku bisa hidup kembali."
"Ya... Tentu, kau diciptakan olehnya memang untuk hidup dan terus hidup." Ia menatap kosong kearah depan.