Omegaverse
Haechan, omega keras kepala, yang berhasil membuat Johnny jengah, dan berakhir mengirim anaknya pada asrama khusus untuk dilatih dalam hal sihir dan juga kedisiplinan.
Seluruh kegiatanmu akan ada di bawah pengawasan ku mulai hari ini. - M...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 4
.
.
.
"Kau pembohong! Bagaimana bisa kau berbohong soal kematian anakku, sialan!"
"Chitta tenangkan dirimu." Johnny berusaha mendekat pada omeganya yang tengah memegang sebilah pisau di tangannya.
"Kau bajingan, Johnny. Aku akan membunuhmu atas kematian anakku!"
"Chitta!"
"Hah! Apa!" Chitta membuka kedua matanya saat mendengar namanya dipanggil dengan sangat keras.
"Hey ada apa denganmu?" Johnny meraih beberapa lembar tissue untuk mengusap keringan yang ada di leher omeganya.
Chitta menatap kearah depan, mobil mereka berhenti tepat di depan sebuah gerbang tinggi, apa mereka sudah sampai?
"Johnny, aku bermimpi buruk soal anak kita." Chitta tatap alphanya dengan tatapan sendu.
Johnny usap beberapa kali surai omeganya "itu hanya mimpi."
"Mimpi yang terasa nyata." Lanjut Chitta.
Mata mereka teralihkan saat melihat gerbang tinggi itu terbuka, Johnny kembali menghidupkan mesin mobilnya untuk masuk kedalam asrama tempat tinggal anaknya.
Baru saja membuka pintu, aura yang dia rasakan sangat berbeda saat terakhir kali dirinya menginjakkan kaki disana. Ada yang tidak beres dengan tempat ini.
"Jo, Johnny!" Panggil Chitta saat melihat alphanya hanya diam menatap satu pohon di ujung lapangan.
Johnny tersenyum sebentar sebelum merangkul pundak omeganya untuk berjalan masuk ke salah satu bangunan disana.
"Aku tak menyangka kau datang sepagi ini." Sambut seseorang disertai pelukan hangat darinya kepada Chitta dan juga Johnny.
"Dimana anakku?" Tanya Johnny tak ingin berbasa-basi.
"Dia berada di ruang kesehatan."
"Apa?! Apa maksudmu? Anakku sakit?" Chitta tatap Jaehyun yang sekarang tengah bingung menatap kearah Johnny.
"Dia... Akan ku antar kalian, mari ikut denganku." Jaehyun berjalan lebih dulu, diikuti dua pasangan dibelakangnya.
Chitta tatap alphanya yang sekarang tengah berusaha memalingkan wajahnya. Mereka berhenti setelah berjalan kaki cukup jauh dari posisi awal. Chitta terdiam sebentar saat pintu ruang kesehatan dibuka oleh Jaehyun.