Bab 21

4.4K 485 30
                                    

Bab 21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 21

.

.

.


08.00

"Letakkan pada bagian ini juga." Ucap Taeyong menyuruh beberapa anak asrama.

"Apa kita harus melakukan ini?" Doyoung datang dengan sebuah kendi ditangannya.

Taeyong hembusan nafasnya, dari tatapan itu dapat doyoung artikan bahwa tak ada cara lain yang dapat mereka lakukan untuk saat ini.

"Aku hanya sedikit takut ini akan gagal."

"Aku tau, aku sudah menjelaskan semua padanya, dan anak itu setuju untuk melakukan ritual. Dia mengatakan sudah siap dengan segala hal yang akan terjadi." Taeyong dudukan dirinya pada lantai ruangan, punggungnya ia sandarkan pada dinding.

"Firasat ku mengatakan, ini buruk." Doyoung dudukkan dirinya tepat disamping temannya.

Satu tetes air mata turun membasahi pipinya, Taeyong pejamkan matanya, dengan jari yang terus ia mainkan.

Beberapa anak asrama yang sudah selesai dengan tugas yang Taeyong berikan pamit untuk keluar meninggal dua orang dewasa disana yang masih bergulat dengan pikiran mereka.

"Apa benar-benar tak ada cara lain?"

Taeyong menggeleng "jika ada cara yang tak membahayakan, akan kulakukan semua untuknya."

"Aku menyesal tak memberitahunya tentang hal ini sejak dulu. Seharusnya anak itu tahu, agar dia bisa lebih bersiap."

Taeyong lagi-lagi menggeleng "lebih baik memang seperti ini, aku hanya takut dia akan bunuh diri seperti yang dilakukan Sungchan. Anak itu mudah stress, aku sering melihatnya melamun di tempat pelatihan. Sepertinya banyak sekali hal yang dia pikirkan."

"Sebenarnya jika kau ingin tau, aku sering sekali memergokinya mengeluarkan sihir yang tak seharusnya dia miliki. Sudah dua tahun ini sihir terlarang itu keluar darinya." Ucap doyoung.

"Kenapa kau tak memberitahu ku?"

"Karena ku pikir itu bukan suatu hal yang besar."

"Tapi kau seharusnya tau bahwa dampaknya akan sangat besar jika seseorang terkena sihirnya." Taeyong tatap temannya yang kini hanya diam.

Dormitory [Markhyuck] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang