Bab 23

11.1K 978 77
                                        

Bab 23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 23

.

.

.

"S-siapa?" Haechan tatap lelaki yang berdiri disamping alphanya.

"Hai Haechan, apa kau mengingatku?"

"Uh?" Haechan mengerjap beberapa kali, ia tatap alphanya untuk meminta jawaban.

Mark bergerak membantu omeganya yang ingin duduk terlebih dahulu sebelum berucap "kalian pernah bertemu?"

Haechan menggeleng ragu "sepertinya tidak."

"Aku sedih mendengarnya, kau melupakanku ternyata."

"Maaf, a-aku akan mencoba mengingatnya." Haechan menutup kedua matanya, berusaha mengingat-ingat dimana mereka pernah bertemu sebelumnya.

Mark tatap sang paman yang kini tersenyum menatapnya, ia jadi bertanya-tanya tentang, apa benar mereka pernah bertemu?

Haechan membuka matanya perlahan, ia menggeleng, menyesal karena telah melupakan pertemuan mereka.

"Tak apa, jangan terlalu dipikirkan, sekarang tarik nafasmu, lalu hembuskan dengan perlahan."

Haechan menurut, ia tarik nafasnya dengan sangat dalam, lalu ia hembuskan.

"Bagaimana kabar Chitta dan Taeyong? Apa dirimu sudah menyampaikan salam ku pada mereka?"

Pertanyaan tiba-tiba itu tak langsung ia jawab, pikirannya seperti terbawa ke beberapa bulan lalu, ia seperti pernah mendengar kalimat ini.

"Haechan?" Mark sentuh pundak omeganya yang terdiam cukup lama.

"Huh? Kurasa aku mengingatnya. Mimpi itu, sungai, hutan, lalu... Aku tak bisa mengingatnya lagi." Haechan menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha mengingat lebih dari yang seharusnya ia ingat.

Mark menyingkir saat tubuhnya ditarik untuk berdiri digantikan sang paman yang duduk diatas kasur dan langsung memeluk tubuh omeganya.

"Sudah, itu sudah cukup, kau memang tak seharusnya mengingat lebih dari ini." Usapan-usapan lembut ia berikan sebelum pelukan ia lepas.

"Aku sudah menyampaikan pesan tersebut pada bubu dan juga papi."

"Oh ya? Apa yang mereka katakan?"

"Aku berhalusinasi." Cicitnya.

kekehan terdengar disana "sudah kuduga."

"Paman, bukankah seharusnya kau mengenalkan dirimu pada omegaku? Dia masih terlihat bingung." Mark berucap karena merasakan dengan sangat jelas bahwa omeganya masih merasa asing dengan seseorang dihadapannya sekarang.

Dormitory [Markhyuck] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang