Omegaverse
Haechan, omega keras kepala, yang berhasil membuat Johnny jengah, dan berakhir mengirim anaknya pada asrama khusus untuk dilatih dalam hal sihir dan juga kedisiplinan.
Seluruh kegiatanmu akan ada di bawah pengawasan ku mulai hari ini. - M...
"Maaf, a-aku akan mencoba mengingatnya." Haechan menutup kedua matanya, berusaha mengingat-ingat dimana mereka pernah bertemu sebelumnya.
Mark tatap sang paman yang kini tersenyum menatapnya, ia jadi bertanya-tanya tentang, apa benar mereka pernah bertemu?
Haechan membuka matanya perlahan, ia menggeleng, menyesal karena telah melupakan pertemuan mereka.
"Tak apa, jangan terlalu dipikirkan, sekarang tarik nafasmu, lalu hembuskan dengan perlahan."
Haechan menurut, ia tarik nafasnya dengan sangat dalam, lalu ia hembuskan.
"Bagaimana kabar Chitta dan Taeyong? Apa dirimu sudah menyampaikan salam ku pada mereka?"
Pertanyaan tiba-tiba itu tak langsung ia jawab, pikirannya seperti terbawa ke beberapa bulan lalu, ia seperti pernah mendengar kalimat ini.
"Haechan?" Mark sentuh pundak omeganya yang terdiam cukup lama.
"Huh? Kurasa aku mengingatnya. Mimpi itu, sungai, hutan, lalu... Aku tak bisa mengingatnya lagi." Haechan menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha mengingat lebih dari yang seharusnya ia ingat.
Mark menyingkir saat tubuhnya ditarik untuk berdiri digantikan sang paman yang duduk diatas kasur dan langsung memeluk tubuh omeganya.
"Sudah, itu sudah cukup, kau memang tak seharusnya mengingat lebih dari ini." Usapan-usapan lembut ia berikan sebelum pelukan ia lepas.
"Aku sudah menyampaikan pesan tersebut pada bubu dan juga papi."
"Oh ya? Apa yang mereka katakan?"
"Aku berhalusinasi." Cicitnya.
kekehan terdengar disana "sudah kuduga."
"Paman, bukankah seharusnya kau mengenalkan dirimu pada omegaku? Dia masih terlihat bingung." Mark berucap karena merasakan dengan sangat jelas bahwa omeganya masih merasa asing dengan seseorang dihadapannya sekarang.