Omegaverse
Haechan, omega keras kepala, yang berhasil membuat Johnny jengah, dan berakhir mengirim anaknya pada asrama khusus untuk dilatih dalam hal sihir dan juga kedisiplinan.
Seluruh kegiatanmu akan ada di bawah pengawasan ku mulai hari ini. - M...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 7
.
.
.
2 bulan berlalu, semenjak kejadian itu peraturan baru diterbitkan, dimana semua penghuni asrama dilarang berkeliaran diatas jam 10 jika tak ada kepentingan mendesak yang harus dilakukan.
Sempat mendapat protes tapi peraturan tetaplah peraturan.
Haechan tak terlalu peduli dengan hal itu, nyatanya ia sering menyelinap keluar kamar saat kedua teman sekamarnya sudah ter-tidur.
Dirinya mudah bosan dan menurutnya cara yang paling ampuh adalah dengan menghirup angin malam yang mampu membuatnya lebih tenang.
Tapi hal yang membuatnya takut setiap kali berkeliaran dimalam hari adalah hantu, entah mengapa setiap dirinya keluar di tengah malam seseorang seperti mengikutinya, tapi setiap ia menoleh dan bersembunyi untuk memergoki pelaku penguntit itu, tak ada yang ia temukan.
Tapi hal tersebut tak membuat gentar, dirinya masih terus keluar dimalam hari tapi kali ini di kantungnya selalu tersedia alat semprot yang berisikan campuran antara air dan bubuk cabai.
Entah kenapa dirinya hanya terpikirkan ini, mungkin karna sang ayah yang pernah memberikannya benda serupa saat dirinya pergi bersama teman-temannya dulu. Katanya ini sebagai alat perlindungan diri.
Selama dua bulan ini juga Haechan habiskan untuk mengenal asrama, miliknya? Ia sempat merengek ingin pulang saat di satu bulan pertama dirinya menginjakkan kaki di sana.
Bahkan ia sempat menangis pada papinya, tapi dengan kesabaran penuh akhirnya Chitta mampu membujuk anaknya untuk tetap berada di asrama.
Haechan sempat bertanya sampai kapan dirinya akan 'dibuang' disini, tapi dirinya tak mendapat jawaban apapun.
Chitta tak ingin memberi tahu bukan karna dirinya tak tahu, tapi setelah berdiskusi dengan Johnny memang lebih baik membiarkan anak kesayangannya itu bertahan lebih lama disana.
Mungkin tak lebih dari satu tahun seperti yang dikatakan Johnny sebelumnya.
Sekarang pukul 2 siang, semua anak-anak asrama tengah tertidur, mereka masuk kekamar masing-masing setelah jam makan usai.
Lain hal nya dengan anak asrama yang selalu mentaati aturan, satu omega dengan kepribadian keras kepala malah asik bermain bola di lapangan belakang bersama satu lelaki yang berhasil ia cuci otaknya selama 1 bulan ini.
Duk!
"Awhh!"
"Waw itu pendaratan yang hebat," kakinya melangkah mendekat pada lelaki yang baru saja dirinya lembar dengan sebuah bola "apa kau baik-baik saja, Sungchan?"