Bab 16

5.2K 528 40
                                    

Bab 16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 16

.

.

.


"Renjun."

"Jaemin."

Ucap mereka bersamaan sebelum berlari untuk saling berpelukan.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jaemin setelah pelukan terlepas.

Renjun mengangguk "bagaimana dengan mu?"

"Aku baik, ayo masuk."

Mereka berlari menaiki anak tangga untuk cepat sampai pada kamar mereka.

Renjun mengatur nafasnya, tubuhnya ia dudukan pada kasur miliknya.

"Dimana Haechan? Aku tak melihatnya." Tanya Jaemin setelah mengunci pintu kamar mereka.

"Dia pergi."

"Pergi? Kemana?"

Renjun menggindikan kedua bahunya "aku tak tahu, tiba-tiba saja dia memiliki urusan penting tadi."

"Kenapa kau tak menahannya?"

"Dia itu keras kepala, Jaemin. Alphanya saja tak bisa mencegahnya, apalagi aku yang selalu berdebat dengannya, bisa-bisa kami berkelahi tadi jika aku terus menahannya."

"Anak itu. Kau tahu dia pergi kemana?"

Renjun menggeleng "aku tadi fokus membawa Sungchan ke ruang kesehatan, alpha itu terluka di bagian kakinya."

"Aku akan keluar mencarinya."

"Tidak." Cegah Renjun.

"Kenapa?"

"Diluar berbahaya, Jaemin."

"Aku tahu. Tapi aku bisa mengatasi— akh!" Jaemin lepas gagang pintu yang ia pegang saat tubuhnya melayang lalu terjatuh tepat dihadapan temannya. "Apa yang kau lakukan!" Ucapan tak terima itu keluar akibat perlakuan yang baru saja ia terima.

"Maaf kan aku." Renjun berjongkok untuk menyatukan kedua tangan temannya sebelum sihirnya ia keluarkan untuk mengikat tangan itu.

"Renjun."

"Diam!"

Bentakkan keras Jaemin terima, tubuhnya menegang, dirinya tak pernah menerima bentak kan seperti itu dari temannya.

"Ada apa denganmu? Akhh!!" Jaemin kembali merintih saat sihir itu lebih keras mengikat tangannya.

"Diamlah!"

"Renjun, kau..." Ia mundur dengan menyeret tubuhnya saat melihat kedua mata temannya tiba-tiba saja berubah, ia mengenal warna mata ini.

"Sialan!!" Renjun berteriak, tangannya memukul-mukul dadanya dengan sangat keras, sesuatu seperti ingin mengendalikannya.

Dormitory [Markhyuck] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang