Bab 01

21.2K 160 6
                                    

Happy Readings!!!

***

Velita Priska, gadis yang sebentar lagi akan berulang tahun yang ke-18 tahun itu harus menerima nasib sialnya. Kenapa? Semenjak dirinya mencabut gigi di RS. Widia Utama, ia harus berhadapan dan berurusan dengan si dokter mesum binti ngeselin, Gagah Dermawa.

Tepat hari Senin, setelah kejadian kemarin. Velita termenung di kelasnya sambil berpikir, apa kemarin ia benar-benar dicium oleh si dokter mesum itu? Atau itu hanya mimpi basahnya saja? Eh, tapi, apa seorang perempuan bisa mimpi basah?

"Dor! Harus kaget!"

Velita memutar bola matanya malas, mendapati sosok Julian, pacarnya sendiri.

"Udah mau pulang masih aja cemberut, senyum dikit napa," ungkap Julian sambil berusaha mencetak senyum di raut wajah Velita yang masam.

"Mau pulang bareng?" tawar Julian kemudian.

Velita menggeleng, "Duluan aja, gue pengen jalan sendiri."

Julian mengangguk, ia sudah terbiasa dengan sikap ketus Velita. Apalagi disaat sedang terjadi gerhana bulan total seperti saat ini. Tapi ya, mau bagaimana pun juga Julian tetap menyayangi pacarnya itu. Hubungannya dengan Velita sudah terjalin sekitar 5 bulan lamanya. Bukan waktu yang singkat, tapi lama. Sebab, Julian harus bersaing dengan lelaki pemikat lainnya yang berusaha juga mendapat kan sosok Velita Priska.

"Yaudah deh, gue duluan ya? Kalo Lo berubah pikiran buat balik bareng gue bilang aja," ujar Julian yang hendak beranjak.

Velita mengangguk, "Besok-besok aja."

Setelah itu, Julian langsung pergi meninggalkan Velita sendirian di kelas. Setelah beberapa saat, Velita pun bangkit dan hendak pulang. Lagipula, perutnya masih terasa sakit karna baru saja terjadi gerhana bulan total. Maklum.

Dengan perasaan yang campur aduk, Velita berjalan menelusuri koridor dan keluar dari kawasan sekolahnya itu.

Tapi...

Disaat dirinya baru saja keluar dan melewati gerbang, ia malah disuguhkan dengan sosok yang paling ia hindari. Si dokter mesum nan gila, Gagah.

Langkah Velita terhenti, ia menatap kesal Gagah yang malah tersenyum cringe dan kini menghampirinya.

"Baru pulang?"

Velita melipat kedua tangannya, "Apa lagi sih, Dok?"

"Jangan macem-macem ya! Aku gamau dianggap cewek aneh-aneh karna disamperin om-om mesum!" ancam Velita.

Gagah tersenyum, "Om-om mesum, siapa?"

"Dokter lah, siapa lagi coba?"

Gagah menggeleng, "Bukan mesum, tapi kan saya cuma terpikat doang sama kamu. Dari dulu."

Velita terdiam.

"Lah, dari dulu??"

"Udah, yuk saya antar kamu pulang."

Velita kicep, lalu menggeleng keras. Ia takut jika dokter itu malah semakin ngelunjak. Pertemuan pertamanya pun ia malah langsung disosor begitu saja. Apalagi ini diajak pulang bareng, yang bisa dirinya diajak ke hotel.

"Gak! Udah ah, aku gamau berurusan sama Dokter lagi!"

"Lagian kan urusan aku udah beres, cabut gigi doang. Ngapain malah jadi gini sih," gerutunya.

Gagah melipat kedua tangannya sambil menatap gadis di depannya itu yang sedang kesal. Sialnya, Gagah malah semakin ingin mengajaknya pergi bersama.

"Itu kan urusan kamu, urusan saya beda lagi dong," jawab Gagah.

My Sexy Doctor [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang