Happy Readings!!!
***
Semenjak kepergian Dokter mesum nan gila itu, Velita malah merasa kesepian. Dalam artian, tak ada orang yang membuatnya kesal. Tapi, Velita juga merasa lega karna ia bisa terbebas dari sikap mesum dokter tersebut. Meskipun hati kecilnya tak bisa berbohong jika ia merindukan sosok Gagah, ya setidaknya untuk mewarnai harinya yang suram. Meskipun endingnya dokter itu malah membahas mengenai hubungan sex, ataupun menjebaknya dalam situasi merepotkan seperti hari-hari sebelumnya.
Sekarang, Velita malah masih bingung. Kenapa? Ia tak tau harus bagaimana cara mengakhiri hubungannya dengan Julian, terlebih ini adalah perintah dari si dokter. Jika dipikir-pikir lagi, memang untuk apa Velita harus menuruti semua keinginan dokter mesum itu? Tapi... Dipikirkan lagi, apa akibatnya jika ia tak menuruti nya? Velita hanya takut hukuman sebelumnya terulang lagi. Memikirkan nya saja membuat nya merinding.
"Hayolooo ngelamun mikirin apaan nih anak!"
Velita kicep kala Cika mengejutkannya.
"Apaan sih."
Cika tertawa, "Lagian, Lo ngelamun dari tadi. Mikirin apaan dah? Kangen sama yayang Julian?"
Velita mendorong jauh tubuh teman nya itu, "Idih, apaan sih Lo ga jelas banget deh."
"Gue ga kangen sama siapa-siapa," tambah Velita ketus.
Cika memicingkan mata nya, "Yakin? Gak kangen tapi dari muka Lo kayaknya Lo itu lagi kangen sama seseorang."
"Dan gue tau, orang itu adalah yayang Julian," tambah nya menggoda Velita.
Sayangnya, Velita tak terpengaruh sama sekali. Yang ada ia malah risih karna Cika terus saja merangkulnya erat, meski Velita tau jika temannya ini begitu peduli padanya. Hanya saja, perlakuan Cika terlalu berlebihan.
"Oh soal waktu itu, kenapa Lo tiba-tiba mau nginep di rumah gue ya? Terus Lo gimana?"
Velita mengernyit, "Gimana apanya?"
"Anu... Lo lagi ada masalah kah di keluarga Lo? Ortu Lo mau cerai? Atau gimana?"
Pletak!
Dengan spontanitas yang diiringi perasaan kesal, Velita menjitak kepala temannya.
"Cerai, cerai matamu cerai!"
"Amit-amit," tambah Velita.
Cika terbahak-bahak meski kesakitan dibagian kepalanya akibat jitakan yang diberikan Velita.
Disaat keduanya sedang asyik bercanda sambil melakukan tindak kekerasan, Julian datang membuat keduanya diam. Apalagi Cika, gadis itu langsung beranjak dan pergi karna tau situasi ini tidak lagi memerlukan keberadaannya lagi.
"Kasar banget ya sama temen sendiri," kekeuh Julian.
Velita mengerucutkan bibirnya, "Dia sendiri yang bikin gue emosi."
Sepertinya, Velita lupa akan perintah Gagah.
"Habis main basket?" Tanya Velita.
Julian mengangguk, "Iya, ini gue lagi istirahat bentar..."
"Makannya gue mampir ke kelas Lo karna gue kangen."
Blush!
Kedua pipi Velita memerah, gadis itu salah tingkah. Sementara Julian tertawa kecil melihat pipi kekasihnya merona. Terlihat sangat jelas.
"Oh iya, Vel..."
"Kayaknya buat beberapa hari ke depan gue bakalan fokus latihan basket buat pertandingan nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Doctor [21+] [END]
RomanceArea 1821++ *** Nasib Velita sangat sial, disaat ia akan mencabut gigi nya yang sakit ia malah berhadapan dengan seorang dokter mesum! Parahnya, Velita tak tau jika sebenarnya dokter itu bagian dari masa lalu nya sendiri! *** BACA TANPA RIBET, NO K...