Bab 13

7.7K 63 3
                                    

Happy Readings!!!

***

"Om, kenapa sih? Lepasin tangan aku, sakit tau!" kesal Velita.

Gagah berhenti, lalu menatap wajah gadis disampingnya dengan raut wajah yang terlihat sangat sangat garang.

"Kenapa kamu masih sama laki-laki itu, hah?" Tanya Gagah.

Velita membuang muka, "Y-ya terserah aku dong, Om!"

"Lagian aku sama Julian kan udah lama juga pacaran, aku juga nyaman sama Julian. Om gabisa nyuruh aku gitu aja buat ninggalin dia."

Penjelasan Velita malah semakin membuat Gagah terlihat kesal dan tak suka. Padahal, Gagah hanya ingin satu hal saja. Cukup Velita kecilnya fokus padanya, bukan pada laki-laki lain. Padahal, ia sudah melakukan segala cara, sampai harus tidur bersama Velita. Tapi tetap saja, Veli kecilnya masih perlu sedikit diberi pelajaran khusus.

Oh iya, Gagah saat ini sudah membawa Velita ke sebuah hotel bintang lima yang ada di Ibukota. Hotel bernuansa romantis yang dikhususkan bagi para pasangan memadu kasih.

HOTEL LOVE

Itulah namanya, sesuai kan? Bahkan, Gagah sudah membooking kamar yang terbaik. Dengan tentunya lelaki itu harus mengeluarkan uang yang cukup banyak hanya untuk dua hari, tapi itu bukan masalah bagi Gagah. Uang bisa dicari, tapi Velita? Dia hanya ada satu dari sekian juta atau miliar orang yang ada di dunia.

Glek!

Velita yang pada dasarnya masih mengenakan seragam sekolah menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di hotel, terutama resepsionis. Tapi, tamu adalah raja. Dan raja pasti penghasil uang. Jadi, pihak hotel tidak mempermasalahkan atau memperdulikan hal itu.

"Om... Pulang aja, yuk? Banyak yang liatin aku," bisik Velita.

Gagah mengernyit, "Kenapa? Lagian kamu gausah liatin mereka, ribet."

Jleb!

Ribet? Satu kata penggantung yang sangat tidak enak di dengar. Maksudnya, Velita orang yang ribet?

Dan satu lagi, Gagah sudah mencari alibi untuk membawa Velita dan meminta ijin pada kedua orangtuanya. Dengan alibi tersebut, Gagah berhasil meyakinkan kedua orang tua Velita. Dan Velita sendiri? Gadis itu tak bisa memberontak, malah kedua orangtuanya mendorongnya untuk ikut. Mereka tidak tau, jika anaknya akan dijadikan apa oleh Gagah kali ini. Rempeyek?

"Om kenapa sih? Ko Om yang keliatan marah? Harusnya aku dong yang marah sama Om!"

Gagah melirik, tanpa mengatakan apapun lelaki itu langsung mencium bibir Velita di depan semua orang yang ada di sana. Lalu pergi menarik lengan Velita menuju lantai 5 kamar 405.

Semua orang yang melihat hanya diam, mereka tak bisa berkomentar apa-apa. Sebagian malah ada yang bilang, Gagah dan Velita pasangan unik!

***

405

Nomor itu ada di depan pandangan Velita, apa ini benar-benar terjadi? Jatuhnya, seperti gadis nakal saja. Tapi ini kan ia diajak secara paksa oleh dokter mesum, jadi Velita bukanlah gadis nakal.

"Kenapa?" Tanya Gagah sebelum membuka pintu kamar.

Velita menggeleng, "Gapapa."

"Percuma ngomong. Om taunya enak doang," cerocos Velita.

Dimasukkannya kartu kamar ke dalam sebuah mesin yang tertempel di gagang pintu, otomatis pintu kamar terbuka.

Begitu masuk, Velita dibuat terpukau oleh suasana kamar yang sangat romantis. Ini sangat indah, semua interior dan hiasan begitu lekat dengan tema cinta. Jadi, ini hotel khusus untuk pasangan yang ingin memadu kasih? Ini pertama kali bagi Velita. Wajar saja, gadis itu masih terpukau tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Sementara disisi lain, Gagah langsung duduk di tepi ranjang sambil membuka semua pakaiannya hingga menyisakan celana putih ketatnya yang malah memberikan gambaran jelas penis panjang nya. Tercetak sempurna!

"Om ngapain?" Tanya Velita dengan polos.

"Ngapain? Ya saya mau main sama kamu."

Velita berdesis, "Jangan aneh-aneh deh, Om!"

"Bisa ga sih otak mesum nya itu ilang sehari aja? Om pikirannya nganu mulu ih," tambahnya.

Velita masih berdiri, kini ia memandangi Gagah yang dengan santai langsung berbaring menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang yang berbentuk hati.

"Sini," ucap Gagah.

Gadis itu menggeleng, "Gamau!"

"Mau saya paksa, hmmm? Kalo saya paksa kamu sendiri yang sakit."

Mendengar itu, Velita langsung merinding sendiri. Ia lebih memilih patuh dan menghampiri dokter mesum tersebut dan duduk disampingnya.

Keadaan malah menjadi canggung, nampak Gagah berubah total. Lelaki itu seperti kaku, padahal awalnya terlihat begitu meyakinkan. Apa mungkin dokter mesum itu mengalami gejala medis, salah tingkah?

"Kamu lagi subur?" Tanya Gagah tiba-tiba.

Velita otomatis menoleh, "Subur? Emang aku tanaman."

Nah kan.

Gagah tak membalas, hanya menatap gadis itu seakan ingin melakukan sesuatu karna jawabannya yang sangat menyebalkan.

"Buka seragamnya," titah Gagah.

Velita menggeleng, "Gamau ih!"

"Aku mau pulang!"

Gagah menyeringai, "Jadi, kamu mau saya kasarin, gitu?"

Lagi-lagi ancaman.

Velita awalnya kekeuh tidak mau, sampai ia berpikir kembali. Jika ia memberontak, ini akan berakhir buruk bagi dirinya sendiri.

"O-om kenapa sih pake ngancem-ngancem aku kaya gitu," keluh Velita, namun tetap melepaskan seragamnya. Hingga ia hanya mengenakan underwear saja.

Gagah tersenyum puas, lalu ia mengangkat tubuh Velita dan mendudukkan nya diatas pangkuan. Disini, posisi mereka sangatlah intim. Bahkan, Velita dapat merasakan sesuatu yang mengganjal dibawah sana. Ahh, sangat tebal dan keras. Jangan lupa, hangat.

Kini, keduanya saling menatap satu sama lain. Entah sejak kapan, kedua pipi Velita merah merona.

"Masuk sekolah nanti, kamu harus bilang putus ke laki-laki tadi."

Velita terdiam.

"Saya bener-bener ga suka liat kamu deket atau bahkan disentuh laki-laki lain, selain Ayah kamu."

Kali ini, perkataan itu sukses membuat Velita kalut dalam perasaan yang cukup rumit. Kenapa jantungnya berdetak cukup kencang?

"T-tapi, Om..."

Gagah menggeleng, "Gaada kata tapi."

"Kamu harus bilang iya, paham?"

Velita masih tak bisa mengatakannya, ini terlalu sulit. Apa benar ia harus menuruti perintah dokter mesum ini? Lagipula, Velita berpikiran jika dokter mesum tersebut hanya memanfaatkannya saja. Benar kan?

Detik berikutnya, Gagah menarik lebih dekat jarak keduanya hingga tubuh mereka merapat.

Gagah memeluk Velita erat, dari sini Velita merasakan jika [... lebihnya ada di pdf ya...]

***

SEE YOU NEXT PART!!!

My Sexy Doctor [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang