Bab 08

11K 106 1
                                    

Happy Readings!!!

***

"Eunggghhhhh...."

Velita terbangun dari tidurnya dan terdiam sejenak sebelum ia benar-benar beranjak dari tempat tidurnya. Dilihat nya kearah samping, masih terdapat sosok si dokter mesum, tertidur pulas dengan wajah yang begitu damai.

Gadis itu masih merasa ngilu pada bagian vaginanya akibat terlalu lama digempur habis-habisan oleh Gagah, hukuman yang berlanjut itu sangat menyiksa bagi Velita. Apalagi semalam nafsu Gagah benar-benar tak bisa dikendalikan, meskipun permainannya sangat lembut tapi tetap saja rasa ngilu ini sangatlah tak bisa dikesampingkan. Mengingat ukuran penis yang dimiliki si dokter itu.

05.45 WIB.

"Om..." panggil Velita sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya lelaki tersebut.

"Om bangun dulu, nanti Mama aku datang bisa jadi masalah."

Bukannya bangun, Gagah malah memeluk tubuh Velita dan menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal.

"Om ih bangun dulu!" kesal Velita.

"Nanti, saya masih ngantuk..."

Velita menghela napas, "Iya, tidurnya lanjut di kamar tamu aja jangan disini. Ketahuan Mama bisa jadi masalah, Om."

"Mama suka masuk ke kamar aku jam 6 pagi."

Tak ada jawaban, namun selang beberapa saat Gagah membuka kedua matanya dan menatap wajah polos Velita. Benar-benar cantik tanpa polesan make up sedikit pun.

"Cium dulu," ujar Gagah.

Velita yang masih dalam keadaan mengumpulkan nyawa, terbelalak.

"Gausah aneh-aneh ya, Om! Masih pagi jangan bikin aku kesel."

Gagah terkekeh, "Yaudah, saya gamau pergi dari sini."

"Om ih!"

Antara takut sang Mama datang tiba-tiba dan bingung, apa ia harus mencium dokter ini agar dia pergi dari kamarnya? Itu sama saja seperti jebakan.

Sambil terus melihat detik jam yang berputar, Velita akhirnya pasrah dan langsung mencium bibir Gagah singkat. Saking singkat nya, itu bisa dibilang bukan lah sebuah ciuman hanya sekedar tempelan saja.

"Sebentar..."

Kedua pipi Velita yang sudah memerah ditambah lagi dengan tindakan Gagah yang malah menciumnya kembali. Kali ini, mereka benar-benar berciuman. Inilah yang dinamakan dengan morning kiss.

"Hmmmmppphhhh...."

"Itu baru namanya ciuman."

Sesudahnya, Gagah beranjak dan pergi keluar dari kamar Velita.

Sambil memegang bibirnya yang basah akibat morning kiss tadi, Velita malah tak bisa berkata apa-apa selain tersenyum simpul. Apa ia menikmatinya kali ini?

***

"Lho... Gagah kamu mau kemana udah rapih kaya gitu? Padahal sekarang kan tanggal merah ya."

Velita yang tengah menyantap sarapannya terdiam dan menatap sang Mama.

"Tanggal merah, Ma?" Tanya Velita.

Siska mengangguk, "Iya sayang."

"Mama kenapa ga bilang ih! Aku udah pake seragam kaya gini dari tadi Mama diem aja!"

Pratama tertawa, "Habisnya kamu kaya semangat banget mau pergi sekolah."

"Kan Mama kamu ga tega buat bilangnya,"

My Sexy Doctor [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang