Bab 03

18K 130 0
                                    

Happy Readings!!!

***

Dibaringkannya tubuh Velita diatas kasur dengan posisi terlentang, wajahnya bersemu kemerahan menahan rangsangan yang sempat Gagah berikan. Apalagi, saat ini Gagah malah sedang membuka pakaiannya sendiri sambil terus menatap lekat pada gadis di depannya. Yang sebentar lagi akan ia klaim menjadi miliknya seorang.

"Dok... Jangan ya... Please..."

Gagah membungkuk lalu sedikit merangkak menindih tubuh Velita, dibelai nya kedua pipi Velita sambil memberikan kecupan singkat membuat gadis itu terdiam seakan terhipnotis.

"Jangan..." lirih Velita sambil menutup bagian vaginanya yang masih terhalang rok beserta dalamannya yang hendak Gagah sibak.

"Kamu bakalan jadi milik saya..." ungkap Gagah yang sudah terbawa birahinya sendiri.

"Sssshhhhh... Please..."

Desahan pelan Velita berhasil lolos disaat Gagah menggesekkan tangannya di area bibir vaginanya. Tubuh Velita blingsatan, padahal Gagah belum memulai permainan yang sebenarnya. Tapi justru itu membuat Gagah merasa senang, ternyata gadisnya ini tak bisa menahan rangsangan yang ia berikan dari awal.

"Jangan melawan, lebih baik kamu menikmatinya. Saya bakal bermain dengan halus, dan membuat kamu nyaman."

Mendadak tubuh Velita mendapatkan sebuah tegangan tinggi yang membuat nya blingsatan kembali. Tanpa Velita sadari, sedari tadi tangan Gagah tepatnya jari lelaki itu berhasil masuk menerobos lubang kenikmatannya dan mengobok-obok nya.

Slep... Slep... Slep...

Suara cipratan yang dihasilkan oleh jari tengah Gagah sangat terdengar jelas, kini Velita hanya terdiam sambil melihat kearah bawah. Velita melihat sendiri bagaimana jari besar itu keluar masuk dari lubang vaginanya. Terasa sangat aneh, tapi tubuhnya tak bisa memberontak meski sudah ia usahakan dari awal. Apa ia menikmatinya? Pikir Velita.

"Liat saya..." ujar Gagah.

Dengan tatapan yang dipenuhi birahi, Velita menatap wajah tampan Gagah yang memerah.

Keduanya saling menatap cukup lama, hingga Gagah mulai melumat bibir manis Velita yang menggoda.

"Sssshhhh... Hmmmmppphhhh..."

Disaat tangan kanan Gagah sibuk mengobok-obok vagina Velita, tangan kiri lelaki itu mulai aktif dengan mengeluarkan payudara Velita dari bra yang menghalanginya. Tubuh gadis itu tak karuan, mulai bergerak kesana-kemari seperti berusaha memberontak namun tersiksa dengan rasa nikmat.

"Jangan... Aku gamau..." ungkap Velita disaat lumatan itu berakhir.

Gagah tak mendengar, lelaki itu malah kembali melumat bibir Velita dan membungkamnya lebih lama lagi seakan tak membiarkan Velita untuk bersuara.

Keduanya dalam keadaan setengah telanjang dengan birahi yang semakin membuat mereka konak satu sama lain. Terlebih Gagah, lelaki itu sepertinya ingin segera melakukan hal intimnya.

Tubuh Gagah kini kembali tegak, dengan sudah mengeluarkan batang penisnya dari balik celana yang sesak. Mengacung sempurna dengan urat yang terlihat menonjol.

"Tenang... Saya bakalan bikin kamu ketagihan sama benda ini," ungkap Gagah sambil mengocok penisnya itu.

Dibuka nya kedua paha Velita agar mengangkang dan menarik tubuh gadis itu sedikit kebawah. Kini, penis Gagah tepat berada di belahan bibir vagina Velita yang basah dan becek. Lelaki itu mula-mula menggesek-gesekannya memberi rangsangan pada Velita agar terbawa permainan nya.

"Ssshhhhhh... Dok... Jangan, aku gamau hiks...."

Gagah awalnya terdiam mendengar isakan tangis dari Velita. Namun, itu tak membuatnya berhenti untuk melakukan niatnya. Apalagi ini sudah ia dambakan dari dulu. Sosok Velita yang dulu ia suka perhatikan dari kejauhan saja kini malah datang dan menjadi pasien nya sendiri. Tepatnya, sekarang malah menjadi pasien plus plus.

My Sexy Doctor [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang