Bab 22

3.6K 41 0
                                    

Happy Readings!!!

***

Tidur bersama Julian? Lupakan itu. Karena yang terjadi tidaklah berjalan seperti apa yang diinginkan oleh Velita. Gadis itu malah langsung pergi pulang ke rumah meninggalkan Julian dengan segala pertanyaan nya yang masih belum terjawab. Termasuk, apakah benar Gagah itu merupakan Om nya sendiri? Apa tidak ada yang lainnya?

Disaat Gagah sibuk mencari alamat kediaman Julian, gadisnya malah sudah tidak ada disana. Alhasil, Gagah langsung bertemu dengan Julian dan bertatap muka dengan lelaki tersebut.

Satu lagi, Julian hanya bertelanjang dada menemui Gagah. Tau kan apa yang ada dipikiran Gagah?

"Dimana Velita?" Tanya Gagah tanpa basa-basi.

"Dia barusan pulang, saya sendiri yang mengantarkannya."

Mendengar jawaban tersebut awalnya Gagah tak percaya, bahkan sorot mata curiga masih terlihat.

Keduanya lalu terdiam dalam tatapannya masing-masing.

"Apa---"

Perkataan Gagah terpotong oleh Julian yang langsung berkata, "Apa Om punya hubungan dengan Velita?"

"Apa pentingnya buat kamu?" Tanya Gagah balik.

Julian tersenyum simpul, lelaki itu lalu bersender di pintu sambil terus menatap Gagah. Yang sudah ia curigai sejak kemunculannya pertama kali sebagai Om nya dari kekasihnya sendiri.

"Itu penting, Om..."

"Karna saya sangat sayang Veli, dan saya gamau kehilangan dia. Saya harap Om bisa ngerti tentang perasaan saya kepada Veli."

Sangat kasihan bukan? Julian yang begitu menyayangi sosok Velita bahkan tak mau kehilangan kekasihnya itu terlihat sayu saat mengungkapnya. Tapi secara mengejutkan, Julian malah mengatakan.

"Tapi... Saya tau kalo Veli sendiri gak pernah memiliki perasaan yang sama," ungkap Julian tertunduk. Kemudian menengadah kembali menatap sorot mata Gagah.

Lelaki berperawakan tinggi dan tegap itu hanya diam menatap Julian, remaja yang sedang berusaha mempertahankan perasaannya. Kepada siapa? Tentu saja, pada gadis yang sama-sama mereka cintai. Ya kan?

"Kalo memang Om memiliki hubungan dengan Veli seperti yang saya pikirkan, saya tidak keberatan."

"Tapi... Om jangan sampai buat Veli kecewa dengan semua kebohongan yang Om tutupi selama ini."

Deg!

Gagah benar-benar dibuat diam oleh seorang remaja yang umurnya sangat berbeda jauh. Tapi, apa yang dikatakan oleh Julian tak bisa ia sangkal. Untuk semua kebohongan dan hal Gagah sendiri tutupi dari Velita, mungkin sudah sangat berlebihan sampai membuat gadis itu merasa kecewa. Apa ini sudah terlambat?

"Apa kamu melakukannya dengan Veli?" Tanya Gagah sebelum Julian masuk ke dalam rumah.

Julian menggedik, "Om bisa tanya sendiri sama Veli."

Lelaki itu melambaikan tangan dan kembali masuk ke dalam rumahnya. Sakit? Tentu saja, setelah mengetahui semuanya dari Velita. Julian tak bisa apa-apa selain menerima semua kenyataannya. Pahit.

[... lebihnya ada di pdf ya...]

***

SEE YOU NEXT PART!!!

My Sexy Doctor [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang