Happy Readings!!
***
"Jangan telpon gue dulu, please..." ucap Velita setengah berbisik pada seseorang yang sedang berbicara dengannya di ponsel.
"Tapi jelasin dulu, Vel. Lo kemana? Kemarin kenapa ga tepatin janji nya? Apa jangan-jangan Lo beneran pergi sama Om-om itu?"
Velita menghela napas, sambil mengatur pernapasan gadis itu sesekali melirik pada sosok Gagah yang masih tidur pulas di kasur dengan posisi tengkurap telanjang bulat.
Bisa ditebak kan? Siapa yang sedang menghubungi Velita saat ini? Yap! Dia adalah Julian kekasihnya sendiri. Yang menanyakan alasan kenapa Velita tidak datang sesuai dengan janji nya waktu itu. Namun sayang, Velita bingung untuk memberi alasan yang logis. Pasalnya, Julian bukanlah sosok laki-laki yang mudah untuk dibohongi. Apalagi dengan alasan sederhana yang umum.
"Udah dulu ya nanti lanjut, gue janji bakalan jelasin ya?"
"Vel please.... Jawab gue dulu! Gue butuh penjelasan dari Lo, Velita."
"Jangan bikin gue berpikiran yang enggak-enggak."
"Hoaammmmmm!"
Gagah menguap dengan sangat kencang seperti beruang yang baru bangun dari hibernasi nya yang panjang, sampai-sampai Velita terdiam dan terkejut.
"Vel, Lo lagi sama siap---"
Dengan cepat Velita memutuskan panggilan tersebut dan menyembunyikan ponselnya sebelum Gagah melihatnya. Bisa berabe jika dirinya tertangkap basah sedang berhubungan dengan Julian. Mungkin, untuk masalah Julian sendiri Velita akan mencari cara supaya bisa meyakinkan kekasihnya itu. Apalagi, Julian sudah tau tentang sosok dokter mesum ini.
"Om?" pekik Velita disaat Gagah membuka kedua matanya dan menatapnya.
Meskipun baru bangun tidur, tapi Gagah tetap terlihat tampan dan bugar.
"Bangun dari tadi?" Tanya Gagah.
Velita menggeleng, "Ga juga ko, Om."
"Aku bangun 20 menit sebelumnya."
Gagah memangut, lelaki itu langsung menyibak selimut dan beranjak. Refleks Velita menutup mata kala sadar jika lelaki itu masih dalam keadaan telanjang bulat. Junior bak balok kayu itu terlihat bergelantungan.
"Ngapain tutup mata, kamu kan udah sering liat."
Wajah Velita merah bak kepiting rebus, memang benar. Tapi, apa perlu diungkapkan di depan orangnya?
"Saya mandi dulu, kamu siap-siap. Kita keluar buat sarapan."
Velita mengangguk, dan Gagah pun mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi melewati Velita yang masih terpaku diam. Lalu...
"Kita bicarain soal kamu yang telponan sama Julian di luar, ya?"
Deg!
***
09.45
Gagah fokus menyetir, sementara Velita tertunduk lemas. Ia tak menyangka jika perbincangan nya tadi pagi dengan Julian melalui panggilan akan terdengar oleh Gagah. Apa lelaki itu memang sudah bangun sebelumnya? Dan sengaja menguping dengan berpura-pura tidur? Dari tadi pun Gagah masih belum bicara. Lelaki itu terlihat biasa saja, tidak terlihat marah ataupun kesal. Ah sangat membingungkan!
Sesekali Velita melirik dan selalu tertangkap basah, mereka bertatapan lalu kembali membuang muka. Begitulah sampai 15 menit lamanya, hingga Gagah menghentikan laju mobilnya di depan sebuah mall.
"Kenapa diem?" Tanya Gagah.
Velita masih duduk di dalam mobil, ia masih tak berani menatap Gagah. Terlalu takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Doctor [21+] [END]
RomanceArea 1821++ *** Nasib Velita sangat sial, disaat ia akan mencabut gigi nya yang sakit ia malah berhadapan dengan seorang dokter mesum! Parahnya, Velita tak tau jika sebenarnya dokter itu bagian dari masa lalu nya sendiri! *** BACA TANPA RIBET, NO K...