Bab 06

13.1K 96 3
                                    

Happy Readings!!!

***

"Please... Jangan lakuin lagi..." mohon Velita yang sudah dibaringkan diatas kasur dan langsung ditindih oleh tubuh tegap Gagah.

"Yakin jangan? Atau malah sebaliknya, hmmm?"

Kedua mata Velita berlinang, bahkan gadis itu memejamkan matanya disaat Gagah akan mengecup bibir mungilnya lagi. Sepertinya, tidak ada yang bisa menghentikan lelaki satu ini. Sekeras apapun Velita memohon, sayangnya tak pernah Gagah gubris. Yang ada, si dokter mesum itu malah semakin berani dan tak segan-segan. Tapi... Jika boleh jujur, perlakuan Gagah memang membuat Velita nyaman meski salah.

Slurrrppp...

Gagah menjelajahi setiap inci permukaan payudara Velita yang menggoda dan terus turun kebawah hingga berhenti tepat di depan bibir vagina gadis itu.

Velita menutup rapat pahanya agar Gagah tak bisa melakukan apa yang dia inginkan. Namun, dengan mudah nya Gagah membuka akses tersebut dan langsung sedikit menarik kebawah tubuh Velita.

"Jangan Om... Nanti Mama---- Ssshhhhhh..."

Gagah memasukkan jari tengahnya ke dalam lubang vagina Velita yang malah sudah basah.

Lelaki itu tersenyum, "Katanya jangan, tapi kamu malah udah basah kaya gini."

"Sial!"

Sangat sulit untuk mengendalikan diri disaat kata hati memberontak menolak.

Slep... Slep... Slep...

Jari itu keluar masuk dengan mudahnya dan membuat Velita blingsatan, dengan begini Gagah semakin bergairah. Terlebih, melihat tubuh sexy Velita yang menggelinjang kesana-kemari dengan manjanya karna keenakan.

Sialnya, disaat Gagah menikmati permainan itu ponselnya berdering dari saku celananya. Refleks, lelaki itu menghentikan aksinya kala melihat ponselnya.

Velita mengatur napasnya, lalu melihat Gagah sesaat. Sangat terlihat serius.

"Oke aku datang," ucap Gagah menutup panggilan.

"Sayang sekali, saya harus pergi."

Cup!

"Ada panggilan mendesak yang mengganggu. Tapi jika sebentar, saya akan kembali dan melanjutkan hukuman ini," tambahnya.

Setelah mengatakan itu, Gagah kembali mengambil kemeja yang ada dilantai dan memakainya kembali.

"Kamu langsung tidur aja, ga baik kalo tidur larut."

Velita terdiam, bisa-bisanya lelaki itu pergi begitu saja setelah mempermainkan nya. Ah sayangnya Velita tak bisa melakukan apa-apa karna badai orgasme tadi.

"Saya pergi, bilang sama Mama kamu ya."

Kali ini Gagah benar-benar pergi, setelah beberapa saat. Velita bangkit dan memakai pakaiannya kembali. Ia terdiam.

"Bebas juga gue," lirih Velita.

Gadis itu beranjak dan pergi keluar kamar hendak mengambil air minum.

Krek!

"Eh?"

Tanpa sengaja Velita malah menginjak ponsel yang tergeletak di lantai begitu ia keluar kamar. Ia mengambil ponsel tersebut.

"Ini kan..."

Tring!

Ponsel itu berdering dan menyala, menampilkan pesan yang masuk.

Saya:

Kalo udah ketemu HaPe nya, kamu simpen ya.

Besok saya ke rumah kamu dengan alasan mengambil benda yang sengaja saya simpan.

My Sexy Doctor [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang