Happy Readings!!!
***
"Veli?" pekik Julian disaat berpapasan dengan Velita, tak lupa gadis itu masih bersama si dokter mesum, Gagah.
Keadaan yang sangat kebetulan terjadi itu membuat mereka saling bertatapan. Gagah? Jangan harapkan lelaki itu peduli, yang ada dia malah terlihat puas. Kenapa? Karna Julian melihat Velita sedang digandeng oleh Gagah.
"Om lepasin dulu..." bisik Velita memberontak.
Gagah menggeleng, ia dengan santai nya malah menggenggam erat tangan Velita sambil...
Cup!
Nah, di depan mata Julian. Gagah mencium pucuk kepala Velita dan tersenyum. Gila bukan?
"Om aku mau bicara sama Julian dulu," ucap Velita.
Gagah menyeringai menatap Julian. Sayang sekali bagi kekasihnya Velita, dia hanya bisa diam sambil mengepalkan tangannya erat-erat. Jika mau memberontak pun sepertinya dia kalah saing dengan Gagah.
Respon Gagah? Lelaki itu akhirnya melepaskan genggaman nya dan membiarkan Velita pergi untuk berbicara. Mungkin dengan ini, hubungan mereka akan selesai, pikir Gagah.
"Jangan lama..." ujar Gagah.
Velita langsung menarik lengan Julian dan membawanya pergi menjauh.
Oh iya, sebenarnya, Velita baru saja terbebas dari hotel yang mengerikan itu. Bahkan, Velita rela untuk membolos. Alasannya? Simple, tak usah dijelaskan. Pasti paham, kan?
"Bentar, Vel..." ucap Julian menahan genggaman tangan kekasihnya itu.
Velita terdiam, gadis itu mencoba terlihat biasa saja. Ia tak mau sampai hubungannya dengan dokter mesum itu diketahui oleh Julian.
"Jelasin ke gue semuanya," tuntut Julian sambil membuang muka.
Dengan perlahan, tangan Velita yang menggenggam erat pun Julian lepaskan.
"Jelasin apa?" Tanya Velita berpura-pura.
"Bukannya itu pertanyaan yang pantas buat diri Lo sendiri, kan? Harusnya Lo tau apa yang harus dijelasin."
"Atau perlu gue jelasin sendiri?"
Glek!
"Ma-maksud Lo apa?" Tanya Velita.
Julian tersenyum, "Cowok itu bukan Om Lo yang sebenernya, kan?"
Disisi lain, Gagah yang melihat dari kejauhan tersenyum. Lelaki itu masih memantau kedua insan tersebut dibawah pohon.
"Di-d-dia Om gue, kok!" Jawab Velita yang sangat terlihat dipenuhi kebohongan.
Julian hanya mengangguk, seakan mempercayai apa yang dikatakan oleh kekasihnya sendiri. Meskipun kenyataannya, ia tau jika Velita sedang membohongi nya. Parahnya lagi, Julian sangat tau bagaimana sikap asli Velita. Gadis itu bahkan tak pernah berbohong. Mungkin karna situasi, dia sampai menutupi kebenaran yang ada.
Sampai dimana, Julian tiba-tiba mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto.
"Ini Lo sama cowok itu, bukan? Om yang Lo maksud."
"Gue agak heran sih, masa Om Lo ngajak Lo ke hotel yang terkenal buat pasangan baru nikah."
"Bener, kan?" Tanya Julian.
Skak!
Foto Velita bersama Gagah disaat sedang berada di sekitar hotel. Bagaimana Julian bisa mendapatkannya? Apa teman-temannya?
Velita benar-benar dibuat kebingungan. Ditambah, tak ada lagi yang bisa ia tutupi untuk bukti tersebut.
"Kalo emang apa yang gue pikirin bener..."
"Oke gue terima..."
Velita menggigit bibir bawahnya, "T-tapi..."
"Tapi apa lagi, Vel? Ga mungkin juga kan kalo Lo masih sayang sama gue?"
Julian tertawa, "Atau mungkin, selama ini juga Lo cuma terpaksa ngejalanin hubungan sama gue?"
"Bukan gitu, Julian..." lirih Velita. Gadis itu merasa bersalah, apalagi melihat Julian yang sangat terbebani.
"Kalo emang apa yang gue ungkap sekarang salah..."
"Lo mau kan, tidur sama gue?" Tanya Julian secara mengejutkan.
***
Setelah pertemuan yang mengejutkan dengan Julian, Velita terlihat diam saja. Membuat Gagah sedikit risih akan diamnya gadis tersebut.
Tokk... Tokk... Tokk....
Gagah mengetuk pintu rumah Velita sebanyak tiga kali, dan pintu tersebut dibuka oleh sang Mama, Siksa.
"Ini gak sesuai sama perjanjiannya loh, Gagah..."
"Tante bilang kan Senin harus pulang dan Veli bisa sekolah."
Gagah menggaruk tengkuknya, "Maaf, Tante..."
"Habisnya Gagah ketiduran sampe lupa."
"Veli juga ga bangunin."
Siska geleng-geleng kepala, tapi detik berikutnya wanita paruh baya itu tertawa terbahak-bahak.
"Haduh, kamu ini..."
"Yaudah, yuk masuk!"
Velita mengekor, berjalan di belakang Gagah. Gadis itu masih saja terdiam, sepertinya masih kepikiran soal perkataan Julian.
"Veli, kamu kenapa sayang? Ko dari tadi diem," tanya sang Mama.
Veli kicep, "Gapapa, Ma..."
"Yaudah kamu ke kamar dulu, ganti pakaian kamu itu terus kita makan malam."
Velita mengangguk dan pergi begitu saja.
"Veli ga bikin repot kamu kan, Gagah? Tante takut dia nyusahin kamu."
Andai wanita itu tau, jika anaknya lah yang direpotkan oleh Gagah. Setiap hari harus melayani nafsu nya yang menggebu tanpa bisa menolak nya. Bahkan, detik-detik check-out pun Velita harus bercinta lagi. Hebat, bukan?
Sementara Gagah dan Siska berbincang, di dalam kamar Velita termenung sambil menatap layar ponselnya. Ternyata banyak sekali panggilan yang tak terjawab dari Julian, juga pesan nya yang tak terbalas. Rasa bersalah semakin menyelimuti diri Velita.
Apa Velita sudah terlalu jahat melakukan ini pada seorang laki-laki sebaik Julian?
Soal permainan Julian untuk tidur bersama, apa itu sebagai pembuktian?
Semakin direnungkan malah semakin banyak hal yang Velita pikirkan dan pertanyakan. Ini tak akan ada habisnya. Yang ada, Velita malah akan terjebak di dalam kebingungannya sendiri.
"Gue gamau cari keuntungan dari ini, Vel..."
"Tapi seenggaknya, gue mau pembuktian dari Lo."
"Kalo emang Lo gamau tidur sama gue, bilang."
Itu lah yang terus ada dipikiran Velita saat ini. Apa harus Velita menyanggupinya? Tapi sebentar...
Apa Velita benar-benar menginginkannya?
Tak terasa, Velita merenungkan itu semua hampir satu jam lamanya. Bahkan, kehadiran sosok Gagah pun tak ia sadari sama sekali.
"Kamu mikirin laki-laki tadi?" Tanya Gagah mengejutkan.
"Om!" kesal Velita sambil mengelus dada.
"Masuk itu ketuk pintu dulu, sopan dikit!"
Gagah mengernyit, "Ketuk pintu?"
"Kayaknya saya harus banting pintu biar kamu denger."
Hah?
Velita tak menjawab.
Terdengar helaan napas dari Gagah. Lelaki itu kemudian [... lebihnya ada di pdf ya...]
***
SEE YOU NEXT PART!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Doctor [21+] [END]
RomanceArea 1821++ *** Nasib Velita sangat sial, disaat ia akan mencabut gigi nya yang sakit ia malah berhadapan dengan seorang dokter mesum! Parahnya, Velita tak tau jika sebenarnya dokter itu bagian dari masa lalu nya sendiri! *** BACA TANPA RIBET, NO K...