Hancur sudah hidupnya. Setengah usia ia habiskan untuk menderita? Adilkah?
Hanya karena tidak sengaja mengotori pakaian seorang pemuda, Leonora tidak menyangka hal itu akan menjadi awal kehancurannya. Berhadapan dengan pemuda seperti Shawn Howard; m...
Jika ingin membaca kisahnya terlebih dahulu, bisa baca di Nih Buat Jajan. Di sana sudah update hingga bab 29.
Caranya : - Ketik di google : 'nih buat jajan' - klik website yang warna kuning - login terlebih dahulu, pake email. - ketik di pencarian SecretZR. Nanti akan keliatan semua novel author yang ada di sana di bagian karya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Ini, untuk bayarannya, Sir!" kata Leonora menyodorkan uang kertas kepada seorang supir.
Setelah beberapa saat akhirnya dia tiba di kampus sesuai dengan jam yang dia prediksikan. Tepat waktu. Pagi itu sudah cukup banyak para mahasiswa yang mulai berdatangan.
Leonora mulai mengatur napasnya dengan cukup tenang. Dia Harus kuat menjalani hari ini yang tidak akan pernah dia ketahui akan seperti apa akhirnya.
Dia mulai melangkahkan kakinya, memantapkan keyakinannya dengan perasaan yang sebenarnya masih setengah belum yakin. Ketakutan akan beberapa hal yang belum terjadi sebenarnya terbesit di kepalanya.
Dia memasuki halaman yang mewah, megah dan besar. Terlihat banyak pemandangan indah di dalam sana. Akan tetapi beberapa orang melihat Leonora dengan tatapan aneh dan jijik. Jujur saja membuat Leonora bingung dan cemas sendiri. Mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Mahasiswa tersebut memandangi tubuh Leonora dari ujung kepala hingga kaki. Lalu berbisik dengan tatapan benci kepada teman-temannya. Mencoba untuk menjauhi Leonora.
"Kenapa dia masih berada di sini?"
"Sangat memalukan!"
"Wanita menjijikkan!"
"Sungguh berani!"
"Tidak beretika!"
Leonora terdiam sejenak, dia merasakan kebingungan dalam hatinya yang kacau. Merasa aneh akan situasi semacam ini. Tubuhnya bergetar cukup hebat napasnya menjadi berat.
