Jadwal update di WP hari : Minggu, Rabu, dan Jum'at
Kalo mau tau kelanjutannya terlebih dahulu, bisa baca di 'Nih Buat Jajan'. Di sana update tiap hari dan sudah update hingga bab 34.
***
Genap seminggu Leonora terus mengurung diri di dalam apartemennya. Dia tidak berani keluar dan beraktivitas seperti biasa. Ia begitu takut saat ini. Bahkan untuk bertemu dengan orang lain pun ia tidak berani. Ia malu, dan khawatir jika orang-orang di luar sana akan mencela dirinya.
Dia keluar saja harus mengenakan masker dan hoodie tebal. Menutupi wajahnya agar tidak terlihat oleh siapapun. Akan tetapi saat ini dia juga sadar bahwa keuangannya sudah mulai menipis. Dia tidak memiliki pemasukan apapun selain dari gaji sebelumnya yang masih tersisa.
Sekarang terlihat ia yang sedang duduk di kursi putih. Terlamun beberapa saat meratapi nasibnya. Akan seperti apalagi kehidupan yang ia alami setelah hari ini.
Akan tetapi wanita cantik itu tidak akan putus asa begitu saja. Dia harus tetap berusaha. Ia memalingkan wajah dan menatap jelas laptopnya yang tertata rapi di atas meja. Sudah lebih dari seminggu dia tidak melihatnya. Terakhir kali saat sebelum kejadian memalukan itu.
Ia bangkit dari kursinya. Tatapan penuh harap. Dia bergerak ke meja coklat yang terlihat sangat kosong. Hingga akhirnya dia duduk di sana.
Dengan perlahan membuka laptop tersebut, dia menyalakan layarnya dan mulai mencari beberapa situs yang memaparkan loker yang sesuai dengan passionnya.
"Biar bagaimanapun, dan apapun yang terjadi aku harus mencari pekerjaan untuk menyambung hidupku! Kesedihan hari ini perasaan tidak diinginkan saat ini tidak boleh terus-menerus menyelimuti hari-hariku!"
Pikir Leonora. Dengan jarinya yang aktif bergerak lincah untuk mengetik sesuatu. Hingga dia melihat sebuah lowongan pekerjaan untuk menjadi seorang pengajar di salah satu universitas. Universitas itu tidak terkenal dan juga tidak besar.
"Untunglah!" Leonora membulatkan sepasang matanya dengan perasaan yang sebenarnya sangat senang. Dia akan mencoba melamar di sana karena menurut kualifikasinya dia mumpuni untuk diterima di universitas tersebut.
"Meski memang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggalku! Setidaknya di sana masih aku temukan harapan!" Leonora tersenyum yakin. Dia langsung menyalin email yang tertera setelah sebelumnya membaca dengan jelas segala keterangan yang ada.
Ia kembali memupuk semangatnya. Dia berharap masih ada secercah sinar untuk dirinya.
Leonora mencoba untuk menyusun dokumen baru yang dia ketik. Ia sangat berhati-hati untuk melakukannya. Dia fokus akan apa yang saat ini sedang ia kerjakan.
Ia membuat lamaran terbaiknya dan juga merevisi bagian dari CVnya sebelumnya.
Hingga tepat di pukul 23.17. Ia merasa kantuk mulai melandanya, mungkin karena dia juga sudah lelah, sepasang matanya terlihat lelah dan sudah merah, cukup sayu karena terus mengetik lamaran dengan cukup lama.
Hingga ia pun memutuskan untuk menghentikan pekerjaannya saat setelah dirasa semuanya sudah siap dan selesai untuk dia bawa besok pagi. Sekarang ia harus tidur karena besok akan ada hari baik untuk dirinya. Itulah yang dia pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KONSPIRASI CINTA DAN DENDAM (Mengandung Benih Mahasiswa Berandalan) 21++
RandomHancur sudah hidupnya. Setengah usia ia habiskan untuk menderita? Adilkah? Hanya karena tidak sengaja mengotori pakaian seorang pemuda, Leonora tidak menyangka hal itu akan menjadi awal kehancurannya. Berhadapan dengan pemuda seperti Shawn Howard; m...