Jadwal update di WP hari : Minggu, Rabu, dan Jum'at
Kalo mau tau kelanjutannya terlebih dahulu, bisa baca di 'Nih Buat Jajan'. Di sana update tiap hari dan sudah update hingga bab 31.
***
Semua teman Shawn terkejut saat melihat tamparan yang dilayangkan oleh Leonora mendarat tepat di wajah Shawn dengan keras.
Semua tatapan dari sepasang mata yang tajam itu tepat membidik Leonora. Mereka memperhatikan bagaimana kondisi dari Leonora saat itu yang terlihat sangat kacau. Ya! Tubuh mengeluarkan aroma busuk dari pecahan telur di badannya. Juga kening yang berdarah-darah.
Shawn memicingkan matanya. Dia terlihat marah atas keberanian yang dilakukan oleh Leonora kepadanya. Rasanya saat ini juga ia ingin sekali mencemooh wanita yang mengeluarkan cukup banyak darah dari pelipis dan hidungnya.
"Apakah kau puas?! Apakah ini yang kau harapkan?! Apakah kau benar-benar merasa puas setelah membuat hidupku hancur!" ujar Leonora yang mengungkapkan isi hatinya.
Sepasang mata dengan retina tajam. Sepasang tangan yang mengepal menahan setiap rasa di dalam jiwanya.
"Kau memang iblis Shawn! Selain tidak diajarkan etika oleh kedua orang tuamu ternyata kau juga sangat brengsek! Apakah kau memiliki kelainan semacam ini? Apakah kau sudah gila?! Shawn kenapa kau sangat kejam kepadaku?! Kau sudah sangat keterlaluan! Aku benci! Aku benci padamu!" Leonora memukul dada Shawn dengan sekuat tenaganya. Dia sangat geram terhadap pemuda di hadapannya tersebut.
Selama ini menurutnya ia sudah cukup menghargai Shawn. Atau bagaimana dirinya, tapi sekarang ini? Rasanya pemuda itu sungguh tidak masuk akal! Apakah hanya karena pemuda itu memiliki kekuasaan lantas ia harus rela mendapatkan penindasan?! Di depan halaman besar kampus, semuanya terlihat sangat tegang memendam kemarahan mereka.
Namun, setidaknya di sini Shawn adalah korbannya. Sementara Leonora penjahatnya itukah pemikiran mereka yang melihat. Tapi tidak dengan yang terjadi sebenarnya. Ya, bisa apa Leonora?!
"Pria sampah! Brengsek! Iblis tidak berperasaan! Kau makhluk menjijikkan! Kau sungguh menjijikkan! Kau bukan hanya gagal di didik oleh kedua orang tuamu tapi kau juga gagal dalam hidupmu!" amuk Leonora dengan segala makian yang dia lontarkan begitu saja. Dia sudah tidak peduli? Dia sudah sangat muak. Kesabarannya sudah habis. Memang itulah yang pantas dia lakukan terhadap Shawn.
Atau mungkin seharusnya jauh lebih buruk dari itu. Dia hanya mengatakan hal sebenarnya seharusnya Shawn tahu diri dan mulai introspeksi.
Kegilaan Leonora ternyata membuat Shawn emosi. Dia segera menggenggam kuat pergelangan tangan Leonora untuk menghentikan tindakan wanita tersebut.
"Berhenti! Dasar wanita gila! Berhenti mengoceh yang tidak benar! Tahu apa kau mengenai keluargaku?! Kau sungguh sangat berani sekali mengatai mereka di depanku!" tatap Shawn dengan bibir yang gemetaran karena menahan amarahnya yang memuncak.
"Berhenti?! Hah! Kau memintaku berhenti? Apakah kau sudah cukup malu di sini?! Seharusnya kau mendapatkan yang jauh lebih parah dari ini!" ujar Leonora dengan serius. Air matanya terus berlinang dengan tubuh gemetaran. Tidak tahu sebenarnya apa yang dia lakukan. Dia hanya meminta keadilan untuk dirinya sendiri. Dia tidak tahu apakah hal ini termasuk atau tidak.
"Kau perempuan miskin tidak tahu diri. Kau sangat pantas mendapatkan semua ini! Jangan sentuh aku dan jangan lagi dekati aku! Segera pergi dari hadapanku, jangan memotong jalan orang lain, dasar wanita tidak tahu malu! Jalang!" Shawn menekankan beberapa perkataan. Seraya mendorong tubuh Leonora.
KAMU SEDANG MEMBACA
KONSPIRASI CINTA DAN DENDAM (Mengandung Benih Mahasiswa Berandalan) 21++
RandomHancur sudah hidupnya. Setengah usia ia habiskan untuk menderita? Adilkah? Hanya karena tidak sengaja mengotori pakaian seorang pemuda, Leonora tidak menyangka hal itu akan menjadi awal kehancurannya. Berhadapan dengan pemuda seperti Shawn Howard; m...