Jadwal update WP : Minggu, Rabu Jum'at
Kalo ingin baca ceritanya lebih dulu, bisa baca di Nih Buat Jajan. Di sana sudah tamat 55 bab 🙏***
Berbaring tanpa sedikitpun menunjukkan kemajuan yang signifikan, membuat pria bernama Arlo itu menarik banyak belas kasih dari istri dan anaknya. Ayah Shawn telah melewati banyak hari di ranjang pesakitan dan di ruangan yang penuh dengan benda-benda berwarna putih dan hijau. Serta alat-alat medis yang mengelilingi tempat tidurnya.
Hampir setiap hari Shawn ataupun Ibunya menanyakan keadaan Ayah Shawn. Namun, setiap hari juga Dokter yang menangani menjawab kalimat yang sama dan membuat Shawn sedikit frustasi.
“Tuan Arlo masih belum menunjukkan adanya perkembangan apa-apa. Sehingga jika dijelaskan pun, kondisinya masih seperti awal dia masuk Rumah Sakit.”
Kurang lebih, kalimat itu disampaikan oleh Dokter dengan tanpa rasa bosan. Berulang kali perawat dan Dokter dipaksa untuk melakukan pengecekan, tapi hasilnya tetap sama; kondisi Ayah Shawn tak memburuk tapi juga tidak membaik. Tidak hanya Dokter harus bolak-balik, tapi juga Shawn.
Ia terpaksa datang dan pergi dari Rumah Sakit lalu ke kampus. Begitu seterusnya tapi Shawn tak mengenal lelah. Dia hanya diselimuti dengan perasaan yang campur aduk. Selama belajar di kampus, mungkin dia jarang serius, tapi dengan adanya insiden seperti ini, membuatnya semakin tidak bisa fokus.
Kabar baiknya, Ibu Shawn masih menemani suaminya setiap hari. Walau dia harus menghabiskan waktu seorang diri dan sering kali bertemankan tangis pilu, Adele berusaha tegar melihat suaminya hanya terpejam tanpa menunjukkan tanda adanya kesadaran.
Kondisi Ayah Shawn saat ini, tak hanya berdampak pada keluarganya tapi dia juga sudah seperti pondasi bagi perusahaan yang semula berada di bawah pimpinannya. Seperti yang dikabarkan oleh media-media besar, perusahaan mereka sedang berada di puncak kejayaan tapi Ayah Shawn justru mengalami insiden yang sebelumnya tidak ada dalam prediksi keluarganya.
Kabar mengenai Arlo Howard yang saat ini berada dalam penanganan di Rumah Sakit, tercium oleh media massa dan kini sedang disaksikan oleh Istrinya. Adele tahu, keluarganya yang memang sering tersorot media pemberitaan terkait bisnis, pasti lambat laun akan disiarkan oleh rekan-rekan wartawan.
Termasuk Shawn yang sudah melihat banyak siaran yang memberitakan perusahan keluarganya. Narasi tentang perusahaan mereka yang bisa saja karam karena menganggap perusahaan itu seperti kapal tanpa nahkoda, sarat digembar-gemburkan. Sebagai pewaris tunggal Arlo Howard. Tak ada celah baginya untuk menghindar dari situasi dan kondisi yang terjadi saat ini.
Pagi ini ia sedang bersiap-siap, tidak untuk pergi ke kampus melainkan akan memulai harinya dengan beraktifitas di perusahaan ayahnya. Setelan kerja yang formal termasuk sangat rapi dan pas di tubuhnya yang tegap, penampilannya pun terlihat berubah saat ini. Dan hal yang paling menonjol dari Shawn saat ini, dia terlihat lebih dewasa dari biasanya.
Setelah dirasa cukup, Shawn yang berkaca di cermin panjangnya, memutuskan untuk segera turun ke lantai utama yang sunyi. Karena biasanya ia menemukan Ibunya tapi saat ini dan beberapa hari terakhir dia hanya menemukan pelayan yang sedang mempersiapkan kebutuhannya dengan apik.
“Tuan Shawn, sarapan anda sudah siap.” Pelayan itu tertunduk sopan pada Shawn, ia juga menawarkan sarapan terhadap Tuan muda di rumah itu.
“Berikan aku sepotong roti itu saja,” pintanya. Dia melirik arloji di tangannya dan menyadari jika waktu terus berjalan sehingga ia khawatir akan terlambat sampai di kantor.
Sembari berjalan, Shawn menyantap sarapannya itu. Yang dia pikirkan, perutnya terisi sehingga memiliki cukup tenaga untuk bekerja di hari ini. Tidak peduli dengan sepotong roti yang rasanya kurang bisa memenuhi nutrisi paginya, Shawn lantas menghabiskan rotinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KONSPIRASI CINTA DAN DENDAM (Mengandung Benih Mahasiswa Berandalan) 21++
RandomHancur sudah hidupnya. Setengah usia ia habiskan untuk menderita? Adilkah? Hanya karena tidak sengaja mengotori pakaian seorang pemuda, Leonora tidak menyangka hal itu akan menjadi awal kehancurannya. Berhadapan dengan pemuda seperti Shawn Howard; m...