***
"What the fuck!"
Seorang pria menatap tajam seorang gadis yang tengah duduk bersama pria lain. Pria itu berjalan dengan tergesa hingga tepat berada di depan gadis tersebut.
"Siapa pria ini?" tanyanya seraya membentak. Urat lehernya terlihat jelas, mungkin sudah akan muntah darah karena terlalu marah.
Gadis dengan rambut panjang hitam itu menjadi gugup, dia seolah tidak menyangka akan bertemu dengan sang pria. "Dia hanya klienku," balasnya dengan terburu.
Pria dengan tubuh tinggi itu langsung tersenyum tidak percaya, kekecewaan menguras wajahnya. "Klien? Alasan apa ini? Kau bahkan mendapatkan jam baru darinya?" dengan cepat tangan pria itu menggenggam pergelangan tangan kanan sang gadis.
"Lepaskan aku, kamu membuat keributan di tempat umum, apakah tidak malu? Kamu sungguh gila!" seru gadis itu dengan suara yang sedikit ditahan, malu karena menjadi pusat perhatian.
Dari kejauhan, terlihat wanita cantik dengan menggunakan dress biru laut. Melirik tidak selera ke arah sepasang kekasih yang bertengkar di cafe itu. "Hah … bahkan aku tidak bisa menemukan ketenangan. Aku sedang mendapatkan masalah, kenapa datang alasan lain yang selalu membuatku kesal?" dalam benaknya, sebenarnya bukan dia sedang mempermasalahkan sepasang kekasih yang bertengkar itu, tetapi dia hanya meratapi nasibnya.
"Ke mana lagi harus memasukkan lamaran, semua universitas telah aku datangi, kenapa mereka tidak menghubungiku? Padahal jika dipikirkan lagi nilaiku cukup sempurna. Mereka mungkin seharusnya menyesal karena menunda untuk acara interview!" desahnya menghela napas pasrah.
Wanita yang sedang berputus-asa itu bernama Leonora, dia baru saja melepaskan masa-masa mengerikan menjadi seorang Mahasiswi, tapi ternyata kenyataan hidup menjadi dewasa tidaklah semudah yang dia kira.
Menjadi lulusan terbaik tidak membuat dia mudah mendapatkan pekerjaan. "Apakah karena aku tidak memiliki sokongan orang dalam? Argh! sungguh stres jika terus dipikirkan! Jengah juga di sini terlalu lama." Leonora bangkit dari tempat duduknya dengan membawa secangkir kopi hangat dalam gelas plastik.
KAMU SEDANG MEMBACA
KONSPIRASI CINTA DAN DENDAM (Mengandung Benih Mahasiswa Berandalan) 21++
RandomHancur sudah hidupnya. Setengah usia ia habiskan untuk menderita? Adilkah? Hanya karena tidak sengaja mengotori pakaian seorang pemuda, Leonora tidak menyangka hal itu akan menjadi awal kehancurannya. Berhadapan dengan pemuda seperti Shawn Howard; m...