Chapter 16 - Puaskan Aku Mas

217 2 1
                                    

"Kok melamun?"

Laras dibuat terkejut saat hidungnya di cubit oleh Bagas. Dilihatnya laki-laki itu yang sedang tersenyum menggodanya.

Astaga, rupanya cuma halusinasinya saja. Nyatanya mereka masih berada di dalam restoran saat ini.

Dan saat mata Laras melihat seorang pelayan restoran menuju pada mereka, ia mulai bergetar.

"Selamat malam, Mbak Laras dan Mas Bagas! Dikarenakan hari ini ulang tahun restoran kami, jadi Mas tidak perlu membayar tagihan. Dan sebagai rasa cinta kami pada pelanggan, maka restoran kami menyajikan dessert strawberry ini untuk kalian. Selamat menikmati!"

Bagas tercengang mendengar semua penuturan si pelayan. Matanya menatap ke arah Laras. Dan sang istri cuma tersenyum manis menanggapinya.

'Mbak, tolong saya. Tolong katakan ini pada suami saya ...'

Laras teringat saat ia meminta pelayan itu untuk membantunya membohongi Bagas.

Ulang tahun restoran cuma rekayasa saja. Sebenarnya Laras sudah membayar tagihan di bagian kasir restoran tanpa sepengetahuan Bagas.

Sementara dessert strawberry itu merupakan makanan penutup favorit Bagas.

Sudah lama sekali Bagas tidak memakan makanan kesukaannya itu. Dan malam ini Laras sengaja memesannya khusus untuk suaminya tercinta.

"Enak dessert nya, Mas?" tanya Laras seraya menikmati hidangan penutup mereka.

Bagas terdiam usai menelan makanan di mulutnya. Rasa dessert strawberry yang manis itu mengingatkan ia pada masa kecilnya.

Ibunya sangat pandai membuat kue. Sang ibu juga suka sekali membuatkan dessert strawberry kesukaannya.

Meski rasa dessert ini tidak bisa menandingi lezatnya rasa dessert buatan ibunya, tapi Bagas tetap terharu dibuatnya.

Setelah makan malam Laras mengajak Bagas menonton film. Alur film yang begitu romantis membuat mereka terhanyut karenanya.

"Jadi, selama ini kamu sudah bohongi aku?! Tega kamu, Pingkan!"

"Mas Rendi!"

Bagas geleng-geleng melihat adegan film yang menurutnya sangat menyebalkan. Laki-laki dalam film itu cuma bisa menangis dan minggat setelah tahu istrinya berselingkuh. Miris sekali.

"Gimana filmnya? Mas Bagas suka?" Laras bertanya setelah mereka keluar dari gedung bioskop. Dilihatnya Bagas yang diam saja sejak mereka selesai menonton film.

"Mas nggak suka sama film nya! Apa-apaan itu? Masa dia diam saja setelah tahu istrinya berselingkuh? Laki-laki macam apa itu?

Laras terdiam setelah mendengar ucapan Bagas tentang film yang baru saja mereka tonton.

Bagas tampaknya sangat kesal. Laras jadi merasa tidak nyaman. Meski itu hanya film, tapi yang dia lakukan pada Bagas lebih dari apa yang digambarkan di film itu.

"Mas, kalau misal Laras ada hubungan dengan laki-laki lain maka apa yang akan Mas Bagas lakukan? Ap Mas juga mau nangis terus minggat seperti tokoh film tadi?"

Bagas menoleh ke arah perempuan yang sedang berjalan di sisinya. Ia tersenyum. "Kamu apaan sih? Ngapain juga menyamakan kehidupan kita sama film?"

"Ya, Laras cuma mau tahu aja."

Bagas menarik nafas dalam-dalam, lantas ia berkata, "Kalau saja kamu meninggalkan Mas dengan laki-laki lain, mungkin Mas lebih memilih mati saja daripada nangis atau minggat."

Laras terkejut. Dihentikan langkah itu segera. "Mas nggak boleh ngomong begitu," katanya dengan lirih.

Bagas tersenyum. "Karena itu nggak mungkin terjadi."

ISTRIKU TERJEBAK OPEN BO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang