Chapter 73. Pengakuan Fandi

50 4 0
                                    

"Gua udah hubungi lu dan suruh untuk tangani orang Jepang itu, tapi lu nya kebanyakan menye-menye! Sekarang lu tanggung sendiri akibatnya!"

Frans terlihat sedang berhadapan dengan seorang lelaki berpakaian formal. Rupanya lelaki itu adalah orang yang berada di belakang bisnis prostitusi online yang Frans geluti selama ini.

Alex, nama lelaki berperawakan tinggi kekar dan selalu berpenampilan layaknya seorang pebisnis itu.

Alex datang ke kantor Frans untuk menegur anak buahnya itu yang dirasanya mulai tidak becus mengurus bisnis gelap mereka.

Bukan cuma itu, Alex juga mendapat surel dari orang-orangnya di Jepang. Mereka mengatakan jika Yuta akan menutup situs prostitusi online mereka.

Entah apa alasannya. Yang pasti dia akan rugi besar kalau situs mereka ditutup. Sedang Yuta sendiri sangat sulit untuk dihubungi.

Frans gemetaran mendengar semua penuturan Alex. "Jadi, apa yang harus saya lakukan?"

Alex menyipit mendengar ucapan lelaki yang sedang berdiri di depan mejanya. Ia lantas mencondongkan wajahnya ke depan orang itu.

"Satu-satunya cara lu mesti kirim beberapa orang ke Jepang. Nanti gue bujuk Yuta supaya dia nggak jadi narik sahamnya dan menutup situs kita," desisnya.

Frans mengangkat sepasang matanya guna melihat ekspresi lelaki di depan. Alex menaikan sudut bibirnya menanggapi.

Dari balik pintu ruangan Frans, Laras tak sengaja mendengar perbincangan dua orang lelaki itu.

Hingga saat pintu tiba-tiba terbuka lebar, dia segera mundur dan menundukkan wajahnya saat seorang lelaki seumuran Bagas melangkah keluar.

Alex melirik ke arah Laras. Kemudian ia melanjutkan langkahnya diikuti oleh dua orang bodyguard.

"Laras, ayo masuk! Kita mesti bicara."

Suara Frans membuatnya agak terkejut, Laras segera mengangkat sepasang matanya. Dilihatnya seorang lelaki berkemeja bunga-bunga lengan pendek yang sudah berdiri di ambang pintu.

"Apa?! Aku nggak mau! Suruh yang lain aja! Aku punya suami, mana bisa aku pergi ke Jepang?!"

Laras sangat kaget sekaligus marah setelah mendengar ucapan Frans. Orang itu mau mengirim dia dan beberapa perempuan lainnya ke luar negeri. Ini permintaan Alex.

Frans geleng-geleng. "Alex mau lu yang dikirim ke sana! Kalo lu keberatan, sana ngomong ke si Alex!"

Laras mendengus kesal. Sial betul nasibnya.  Bagaimana caranya dia bicara dengan Alex?

*

Brum!

"Lepasin aku! Bajingan kamu, Fandi! Lepasin!"

Elsa berusaha berontak saat Fandi menepikan mobilnya di sebuah lokasi kontruksi yang sudah terbengkalai.

Lelaki itu menyeringai, "Sudah saatnya aku membalas semua kesombongan kamu, Elsa!"

"Apa yang mau kamu lakukan?! Lepaskan aku! Jangan gila kamu, Fandi!"

Elsa menjerit-jerit dan berusaha melawan sekuat tenaga saat Fandi mengikat kedua tangannya di mobil. Matanya menatap nyalang ke wajah lelaki itu.

Fandi tersenyum. "Apa yang mau aku lakukan? Sebentar lagi kamu juga akan tahu!"

Elsa menggeleng ketakutan. Dia menjerit-jerit minta tolong saat tangan lelaki itu mulai merobek pakaiannya.

"Haha! Ayo terus berteriak, Elsa! Tidak akan ada yang datang untuk menolong kamu!" Fandi dengan brutal berusaha menodai Elsa.

"Lepaskan aku! Tolong!" Elsa mulai menangis dan kepayahan.

ISTRIKU TERJEBAK OPEN BO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang