Butik Elsa pukul dua siang.
"Jadi, orang tua si Fandi mau nuntut keluarga lo?!"
Elsa cuma mengangguk menanggapi pertanyaan Mona. Dan Mona jadi geleng-geleng dibuatnya.
"Mestinya keluarga elo yang nuntut mereka! Apa ini nggak kebalik?!" Mona tampak kesal.
Dia tidak habis pikir dengan Fandi dan bapaknya itu. Sudah jelas mereka yang membuat noda, tapi keluarga Elsa yang disuruh bersihkan. Benar-benar tidak punya malu.
Elsa memutar bola matanya tampak bosan. "Kalo pun ada sidang pasti mereka juga yang dapat malu. Itu pun kalo mereka emang punya malu."
Mona mengangguk. "Yaudah kalo mau sidang ya sidang aja! Nggak perlu takut! Elo kan punya bukti! Foto bapaknya si Fandi yang lagi nganu sama si Laras!"
Mendengar Mona menyebutkan nama perempuan itu, Elsa jadi teringat sesuatu. "Mon, apa elo tahu di mana tuh cewek tinggal?"
"Si Laras maksud lo?"
Elsa mengangguk.
Mona memalingkan wajahnya tampak bingung. "Mana gue tahu tuh cewek tinggal di mana! Gue tahu dia aja dari Om gue, kan?"
Elsa menghela nafas lesu mendengarnya.
Sebenarnya siapa Laras?
Dan sejak kapan Fandi berhubungan dengan perempuan itu?Ah, sial!
Buat apa dia mesti memikirkan hal itu? Peduli setan kalau Fandi memang lebih menyukai makanan dari tong sampah daripada hidangan yang tersaji di meja makan.
Untuk apa dia memikirkan Laras ataupun Fandi. Buang-buang waktunya saja!
"Mbak Elsa! Ada yang mau ketemu sama Mbak!"
Asti tiba-tiba saja muncul mengejutkan Elsa dan Mona. Mereka segera menoleh serempak ke arah perempuan yang selalu menor itu.
"Siapa?!"
"Asti nggak kenal!"
Elsa dan Mona saling pandang heran. Kemudian Elsa menoleh ke arah Asti lagi.
"Suruh tunggu!"
Asti mengangguk. "Oke, Mbak Elsa!" Dia bergegas pergi.
"Siapa sih? Ganggu aja!" gerutu Mona.
Elsa segera merapikan beberapa berkas di meja kerjanya. "Elo balik aja gih! Gue masih ada kerjaan," ucapnya pada Mona.
Perempuan itu mengangguk. Ia lantas bangkit."Kalo butuh bantuan telepon gue aja! Bye!"
Elsa cuma mengangguk. Dan Mona pun bergegas meninggalkan ruangan itu.
Setelah merapikan beberapa berkas, Elsa segera berjalan menuju ruangan di mana tamunya sedang menunggu. Asti mengantar Elsa sampai ke depan pintu ruangan tersebut.
"Tinggalkan saya sendiri," ujar Elsa.
Asti mengangguk. Ia lantas segera pergi. Sedang Elsa segera meraih handel pintu di depannya, lantas mendorongnya masuk.
Seorang perempuan sedang duduk di sofa. Dress selutut warna putih membalut tubuhnya yang ramping dan proporsional. Elsa membenarkan letak kacamatanya saat melihat perempuan itu.
"Kamu? Mau apa kesini?" tanyanya dengan sinis.
Laras segera menoleh ke arah perempuan tinggi dengan stelan kantor warna cream yang sedang berdiri di sampingnya.
Elsa pasti sangat terkejut dan tidak suka melihatnya datang. Namun dia ingin meluruskan apa yang dilihatnya di unit apartemen Fandi kemarin.
"Mbak Elsa, saya dan Mas Fandi ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU TERJEBAK OPEN BO
Random| khusus dewasa | Laras dijebak oleh lelaki biadab bernama Frans sehingga dia berakhir menjadi seorang wanita panggilan. Dia merahasiakan semua itu dari suaminya, Bagas. Sementara Bagas, laki-laki itu rela meninggalkan rumah orang tuanya demi menika...