BAB 5 ❓

225 26 2
                                    

Vote dulu, and komen💢
author jg btuh support dr kmu loh . . .

📢📢📢📢



'Cakep juga 'ya dunia fiksi buatan gue,' Aletha
menatap takjub ke taman indah di halaman sekolahnya. Dunia fiksi memang sebagus ini.

Aletha bersama yang lainnya tengah berada di rooftop sembari menunggu Elana datang menyusul. Saat ini, Elana sedang berada di ruang BK. Bukan hal yang pertama kali terjadi bagi mereka.

"Sejuk banget anginnya," ucap Soya merasakan angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya.

Sementara, Bella sedang duduk di pojok dengan lutut yang di tekuk lalu ia peluk. Ia merasa marah dan kesal. karena Amora, acara makan mereka jadi gagal akibat harus menemani Elana ke ruang BK. Kebetulan, ruang BK tidaklah jauh tempatnya dari rooftop.

"Shibal...! Gue laperr huhuu.." Rengek Bella membuat Aletha terkekeh melihatnya.

"Bentar lagi," Sahut Aletha.

Ceklek

Antensi para gadis tersebut langsung terkunci pada seorang gadis yang baru saja memasuki area rooftop.

"Na, gimana? Lo di ancem apaan?" Tanya Sofya.

Elana menatap sekilas ke arah Sofya, "Gak ada anceman sih, syukur gue gak di skors perkara ngejambak rambut jalang." Nyinyir Elana.

'Apa gue jauhin Elana dari Rafael 'ya? Biar dengan mudah Rafael sama Amora pdkt-an. Dengan gitu, gue bakal kembali ke dunia gue dengan cepat,' Aletha terdiam sejenak rencana yang tengah ia susun di dalam pikirannya.

"Tha, gue gak mau lo bela dia lagi. Lo aneh banget tadi,"

Deg

Bagaikan tersambar petir di tengah hari bolong begini, Aletha hanya merespon ucapan Elana dengan mengangguk samar-samar.

"Udalah, Aletha itu baru sembuh." Tukas Doya cepat.

"Yaudah," Balas Elana dingin.

"Kapan ke kantinnya anjir? GUE BUTUH ASUPAN GIZI!!"

Semua orang menatap ke arah Sofya yang masih terduduk lemas akibat kelaparan. Jika bukan karena drama kecil tadi, Sofya pasti sekarang tengah mengunyah.

Aletha masih termenung dalam pikirannya saat ini, 'Gak semudah itu buat dua tokoh utama dekat tanpa pengganggu dari tokoh ketiga,'

••••

Para gadis tengah kembali ke kantin. Aletha duduk di meja makan bersama teman-temannya sembari mengobrol basa-basi menunggu pesanan tiba.

"Psshhtt.. Woy, Elana!" panggil Sofya kepada Elana.

Elana mengedikkan dagunya seakan bertanya 'apa?' kepada Sofya.

"Liat noh, pangeran lo udah dateng!"

Atensi Elana segera mengarah pada gerombolan pria yang baru saja memasuki kantin. Pupil mata Elana melebar memdapati sosok pria yang di nantinya.

"RAFAELL!!" Panggil Elana, namun di acuhkan oleh sang empu.

Aletha tersentak kaget dengan suara melengking milik Elana.

"Lo manggilin siapa sih?" Tegur Aletha meringis.

Elana terkikik, "Lucu kalo lo gak tau, tuh ada Rafel disini. Mau gue susulin ah, bye!"

TRANSMIGRASI SANG PENULIS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang