BAB 8 📈

212 25 2
                                    

tap bintang di bawah dulu lah minimal, author itu gila vote😼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tap bintang di bawah dulu lah minimal, author itu gila vote😼

🎁🎁🎁🎁🎁

Enjoy... :)

Malam yang di nantikan Aletha, yaitu membahas pembatalan pertunangannya dengan Marchel. Pakaian Aletha saat ini terbilang rapih, rambut yang di gerai bergelombang, dress hijau tua se lututnya, dan sepatu hak tinggi berwarna cokelat.

Aletha berjalan menuruni tangga, terdapat Amina yang tengah membantu Arya mengenakkan dasi, dan Arga yang sedang duduk bermain ponsel.

"Oh my god! Anaknya Dad cantik sekali, hm? Kamu terlihat manis dengan dress hijaunya," Puji Arya membuat Aletha jadi tersipu malu.

"Pujiannya terlalu berlebihan," balas Aletha lalu mengambil posisi duduk di samping Arga.

Amina tersenyum menatap Aletha, "Bahkan mom kalah sama penampilan kamu,"

Arga terkekeh, "Masih cantikkan mom kok!"

Aletha mendelik, "Gak di ajak,"

Arga membalas tatapan sinis dari Aletha, "Sewot, hm?"

Arya berdehem, "Kamu yakin dengan keputusan kamu, Aletha?"

Aletha mengangguk cepat, "Yakin!"

Arga menatap datar ke arah Aletha, tatapannya sulit di artikan. Adiknya ini, tampak asing di matanya.

"Iya, baiklah.. Ayo, anak-anak! Saatnya, kita ke lokasi!" Sahut Amina yang diangguki oleh yang lainnya.

••••

Sebuah dua mobil hitam berhenti di depan bangunan restoran mewah bintang lima, yang tak lain pemilik mobil tersebut adalah keluarga Arya dan mobil satunya lagi di kendarai oleh Arga dan Aletha.

Keluarga tersebut mulai memasuki restoran, di meja yang mereka pesan terdapat Kenzi dan Maida tengah berbincang sambil menunggu kehadiran keluarga Aletha.

"Hai, selamat malam untuk kalian," Sapa Amina sambil berpelukan dengan Maida.

"Selamat malam juga, bagaimana dengan pekerjaan kalian di luar kota?" Tanya Maida basa-basi

Amina mengulum senyum, "Semua lancar,"

"ah, silahkan duduk dulu!" Ucap Kenzi mempersilahkan semuanya duduk di meja makan.

Aletha duduk berhadapan dengan Marchel, sementara di samping kanannya ada Arga dan di samping kirinya ada Amina.

"Saya tak memiliki banyak waktu, boleh langsung to the point? " Tanya Arya meminta persetujuan dari Kenzi.

TRANSMIGRASI SANG PENULIS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang