BAB 19 👅

114 11 3
                                    

happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


happy reading..

happy 1,55 rb pembaca‼️‼️
(ak gk mw up klo gd yg komen)












Aletha berjalan lesu menuju kelas. Akibat kejadian di rooftop, ia dan Rafael di hukum hormat ke tiang bendera sampai pulang. Aletha bersyukur, karena Ariel hanya memberitahukan kalau keduanya hanya bolos, tak lebih. Ya, Aletha amat berterima kasih. Ia berpikir, kalau Ariel akan menceritakan juga apa yang ia lihat tadi.

"ALETHAAAA!" panggil Zira berlari menghampiri Aletha.

"Zir? Ara sama Tisya mana?" Tanya Aletha.

"Udah balik duluan, lo darimana? Kok penampilan lo lusuh gini?" Tanya Zira menatap penampilan Aletha dari atas ke bawah.

Kaki yang hanya menggunakan kaos kaki, dengan kedua tangan yang menenteng sepatu dan rambutnya yang urak-urakan di sertai pelipisnya yang basah keringat. Sungguh, Zira jadi prihatin melihatnya.

"Di hukum," jawab Aletha

"Lah, lo ketauan bolos ama siapa?!" Kaget Zira mengerutkan dahinya.

"Ariel, emang cepuan tuh cowok. Jadi sebel gue gara-gara dia," Cibir Aletha.

Zira terkekeh, "Tugas OSIS, Alethaaa.. Ya wajarlah, itu udah jadi tugas dia!"

"Eh, gue duluan 'ya? Ada kegiatan ekskul bulu tangkis hari ini, bye!" Pamit Zira lalu berlari cepat meninggalkan Aletha.

"Huhf..." Aletha menghela nafasnya lalu lanjut melangkah menuju kelas.

Baru saja membalikkan tubuhnya. Aletha di buat kaget dengan Amora yang berjalan lesu ke arahnya. Ia.. sangat berantakan.

"Amora?" Beo Aletha lalu berlari menghampiri Amora.

Amora terisak, "Kak Aletha.. hiks.."

Aletha mengernyit lalu memegang kedua bahu Amora, "Lo kenapa? H-hidung lo mimisan, Amora!"

Amora makin terisak, "Hikss.. Hiks.."

"Lo kenapa, Ra? Gue lagi nanya sama lo," Ujar Aletha sambil menangkup kedua pipi Amora.

"Hiks... kalau.. kalau aku cerita ke Kakak, apa.. hiks.. apa Kakak akan p-percaya..? hiks.." Tanya Amora di sela-sela isak tangisnya.

Aletha terdiam sejenak lalu kemudian mengangguk samar, "O-oke.. Gue mau denger, ayo cerita,"

"Hiks.. t-tadi.. hiks... Kak Elana d-dan temannya y-yang lain... hiks.. bully a-aku di toilet.. A-aku cuma k-kasih syal d-dia yang h-hilang, Kak.. hiks.. terus, dia tuduh a-aku yang curi syal dia... hiksss.." Isak sedih Amora menundukkan kepalanya.

" Isak sedih Amora menundukkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TRANSMIGRASI SANG PENULIS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang