BAB 17 🧣

129 12 5
                                    

[yuk, vote dulu!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[yuk, vote dulu!]

jgn lupa komen, suka gt lho baca komentar penyemangat aplgi pendapat dr kalian..





***




Seorang gadis dengan rambut di kuncir kuda menampilkan leher jenjangnya yang berkeringat. Ia mendribble bola basket dengan santai sambil menatap lapangan yang terpapar terik matahari.

"Nih," Liam menyodorkan sebuah susu kotak dingin ke depan wajah Aletha.

Aletha tersentak kaget, "Liam?"

Liam berdiri di samping Aletha sambil menyedot teh kotak yang ada di tangannya, "Lo ngapain di sini sendirian, hm?"

"Neduh," Balas Aletha seadanya.

"btw, makasih minumannya." Lanjut Aletha lalu pandangannya kembali ke depan.

Liam mengangguk, "Semalam gue ke rumah lo. Lo gak ada, kemana?"

Aletha menatap Liam, "Lo tau rumah gue di mana?"

"Apapun tentang lo, gue pasti tau,"

Aletha mencibir, "Gue ke rumah Rafael."

Liam menaikkan sebelah alisnya, "What? buat ap---"

"Katanya sih ngenalin calon menantu, jijik dikit gue," Ujar Aletha smbil terkekeh kecil.

"Lo.. di paksa 'kan? Pacaran selama sebulan doang belagu," Ucap Liam.

Aletha membulatkan matanya, "Kok lo tau kalo gue sama dia pacaran cuma sebulan?"

Liam terkekeh, "So what, babe? Semuanya gue tau,"

"Stalker.." Lirih Aletha sambil memalingkan wajahnya.

Liam tersenyum, ia menarik dagu gadis itu agar menatap dirinya. Sehingga, tatapan keduanya bertemu.

"Aletha, lo gadis yang pertama kali bisa bikin gue luluh. You now? You are so pretty.. I love you more. Percaya apa tidak, lo bakal jadi milik gue nantinya.

Lagi-lagi jantung gadis itu dibuat terjungkal. Ayolah, bisakah jantungnya tenang dalam sehari saja? Aletha tak kuat, rasanya ia ingin berteriak.

"Kenapa harus gue yang lo suka?"

Liam terkekeh kecil, "Kar--"

"ALETHAAAA! YUHUUUU!! LO DIMANAAA?!!"

Reflek Aletha menendang area selangkangan Liam tanpa belas kasihan. Tentu, Liam meringis kesakitan sambil mengelus selangkangannya.

"Kucing nakal.." Desis Liam namun tak di hiraukan oleh Aletha.

"GUE DI SINI!!" sahut Aletha.

Muncullah Zira sambil memegang dimsum yang sudah ia lahap setengah.

TRANSMIGRASI SANG PENULIS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang