BAB 22 💎

113 14 2
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading...

double update nih, minimal vote buat ngehargain 😼😼











Aletha berjalan sambil mengekori Rafael. Ia tengah melamun memikirkan Liam dengan semua cerita masa kecilnya.

'Itu doang 'kan? Gak akan ada masalah juga, Liam cuma keingat masa lalunya kalo liat gue, gak lebih,' Aletha membatin.

Rafael melirik Aletha, "Jangan di belakang, di samping aku sini, Honey.." Rafael menarik tangan Aletha agar gadis tersebut seimbang berjalan dengannya.

Aletha menatap Rafael, "kamu temen masa kecilnya Amora?"

Rafael menatap sekilas Aletha, "Kalo iya?"

"Kenapa kamu gak deket sama Amora lagi sekarang? Amora rela tuh sekolah di sini supaya bisa ketemu kamu," Ucap Aletha sedikit menyindir.

Rafael terkekeh, "Aku gak mau sama cewek centil itu, babe.. Dia genit,"

"Lama-lama gue genitin lo supaya lo ilfeel!" Cibir Aletha.

"Kalo itu kamu orangnya, gak ada kata ilfeel di antara kita," Balas Rafael santai.

"Haisshh.. Shibal sekkiyaa!"

Rafael menatap Aletha lalu mengusap lembut rambut Aletha, "Kamu mau jajan apa? duduknya sama temen-temen aku 'ya?"

"Cowok semua, Ael!"

"Gapapa, kalo mereka macam-macam aku gak tinggal diam,"

"nyebelin banget!"

"Aku juga cinta banget sama kamu, baby girl.."

•••

"Bang Ucup, buka warung juga di kantin sekolah ane?!" Ucap Roy, salah satu temannya Rafael.

"eh, Iya! ente mau jajan? Di sini makanannya enak-enak lho buatan ane" Ujar pria paruh baya pedagang di kantin tersebut.

Roy dan yang lainnya duduk di meja yang tak jauh dari pedagang tersebut, "Makanan yang paling mahal di sini apaan, Bang?!"

Seketika wajah pria tersebut berbinar, "Ayam kecap saus tiram, ayam geprek sambal ijo, sama----"

"Nasi uduk aja yang gocengan sama teh tawar satu,"

Dugh!

Roy meringis sambil mengelus kepalanya yang baru saja di ketok dengan kunci motor milik Dani.

"Kok lo mukul gue sih babik?!"

"Becanda lo gak lucu anjir, bikin malu aja!"

Roy mendengus, "Yaudah, becanda doang. BANG UCUP! ANE MAU AYAM GEPREKNYA TIGA PORSI!!"

TRANSMIGRASI SANG PENULIS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang