banyak yg komen gak suka sm Aletha, EH TP JUJUR DH!! ak yg nulis bagian Aletha maksain buat jalanin alurnya agak rada kesel. Kira-kira.. apa yang bisa author lakukan untuk membangun citra positif dari Aletha??😼😓
niatnya aku mau buat dia kayak orangnya lemot, ceroboh, tapi pemberani gtu.. Tapi, aku usahain bakal buat kalian suka sama Aletha wkwkkw.. Tenang aja, kalo jadi versi buku novel (gak janji👅) aku ubah sedikit buat sikap/karakteristik Aletha. Gak beda jauh sama sikap pemberani juga kwkwmakasih banyak buat kalian yg udah bantu vote, aku bersyukur bangett..
Happy Reading..
•
•
•
"Yakin hari ini gak bisa main ke rumah gue?" Tanya Elana kepada Aletha yang sedari tadi sibuk mengemas tasnya.
Aletha mengangguk mantap, "Yakin, lain kali aja gue ke sana 'ya? Titip salam buat your Mom," Ujar Aletha diangguki oleh Elana.
"Emang lo mau kemana? nge-time berdua sama Arga?" Kata Elana menaik turunkan alisnya.
"Nggak, gue ada me time sendiri,"
Elana cemberut, "Yaudahlah,"
Zira, Tisya, dan Ara berjalan menghampiri Elana.
"Ale, nonton film horor di rumah Zira 'yuk?" Ajak Tisya yang di balas senyum simpul dari lawan bicaranya.
"Ngga, hari ini gak dulu." Sahut Aletha lalu memakai tasnya.
Ara mengerucutkan bibirnya, "Padahal lo yang paling suka film horor.."
Zira mendelik ke arah Aletha, "Iya nih! Badmood gue kalo gak ada Aletha," Ucapnya berhasil membuat Aletha terkekeh.
"Lain kali bisa, sekarang gue ada urusan,"
Ara menggeleng ribut," Maunya sekarang, Lee,"
Elana menatap sinis ke arah ketiganya, "Suka-suka Aletha dong! Gue ajak di tolak," Ujarnya diakhiri lirihan.
Aletha mengangguk setuju, "Denger tuh! Udah, gue udah di tunggu,"
Zira mengangguk, "Yaudah, bye-bye!"
•••
Aletha berjalan menelusuri lorong dan melewati semua kelas yang di laluinya. Matanya menatap lurus ke depan tanpa ia pedulikan bahwa ada sepasang mata yang menatapnya secara intens.
"Lama gak nungguin gue?" Tanya Aletha
Liam melirik Aletha lalu segera memasukkan ponselnya ke saku, "Gak, baru kok,"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI SANG PENULIS [On Going]
Fantasy"Cakep juga dunia fiksi hasil tangan gue," Ucap seorang gadis yang memandang takjub pada dunia novel ciptaannya. "Asal lo pada tau! kalo bukan karena gue, gak ada yang namanya dunia novel 'Love for Morael' anjir! Lo pada gak bakal hidup kalo bukan k...