BAB 4 💋

242 20 4
                                    

Aletha, Elana, dan Billa berjalan dengan angkuh menuju kantin dengan beberapa antek-antek di belakangnya.

Para siswa memandang mereka dengan tatapan takut. Tentu saja, Elana adalah ketua geng yang paling di takuti satu sekolah bukan?

Aletha hanya menatap datar ke depan, meski gendang telinganya banyak merespon beberapa ucapan orang-orang yang memuji kecantikannya dan menggosip sikap arogannya.

Pikiran Aletha sedikit berkecamuk saat ini. Ia pikir, awal ia menginjak sekolah ini ia akan bertemu dengan tokoh utama wanita. Namun, hari ini belum ada tanda-tanda mereka akan berjumpa. Bukankah alur sudah berjalan? Itulah yang ada di pikirannya saat ini.

'Gue jadi lupa, awal geng Elana ini ketemu sama Amora dimana. Kira-kira di kantin kali 'ya mereka ketemunya?'

Kini, langkah kaki mereka berhenti di sebuah meja melingkar kemudian mereka mengambil posisi duduk masing-masing.

"Guys, siapa yang mesen hari ini?" Tanya Elana kepada semua teman-temannya.

Gadis bernama Bella Amelya, salah satu anggota geng Elana, mengangkat tangannya, "Saran gue, suruh orang lain aja deh buat mesen makan."

Dua gadis kembar bernama Soya dan Doya mengangguk setuju dengan argument Bella.

"Tuh, ada banyak adkel pada lewat sini. Suruh aja, Na," Timpal Soya yang diangguki setuju lagi oleh Doya, kembarannya.

"Ck, gue----"

Byuurrr

Semua orang terbelalak menatap ke arah Elana dan seorang gadis berambut sedang yang sudah menumpahkan es jeruknya ke seragam Elana.

Gadis bernama Sofya Mahartika berdiri menatap sengit ke arah gadis yang baru saja menumpahkan minumannya kepada Elana.

"MAKSUD LO APA ANJING?!" sentak Sofya membuat mereka yang melihat hal itu jadi ketakutan.

Elana tak tinggal diam, ia menjambak rambut gadis itu sampai ke belakang.

"A-awwh.. J-jangan, tolong! Aku gak s-sengaja, Kak! Aduh... l-lepas.." Ringis gadis itu.

Aletha mengernyit lalu menundukkan wajahnya agar dapat melihat wajah gadis yang tengah di jambak Elana, 'eh? kayak gak asing sama mukanya..'

"SIALAN! BARU MASUK SEKOLAH AJA NYALI LO UDAH GEDE BUAT BERURUSAN SAMA GUA!!!" Erang Elana.

"Aku g-gak sengaja, m-maaf..!"

"ENAK AJA LO?! DASAR ADEK BRENGSEK, HUH!!" Elana melepas jambakannya lalu menendang perut gadis itu sambil tersungkur jatuh ke bawah.

Semua orang menatap terkejut. Mereka merasa kasihan dengan gadis tersebut, namun mereka juga tidak mau membantu. Tentu karena perasaan takut.

Aletha membulatkan matanya, 'Protagonis wanita?! AMORA!!'

Aletha ingat, di sinilah drama akan di mulai. Ketika Elana hendak kembali menjambak rambut Amora, seorang pria datang lalu menolong Amora dengan cara menarik tangan Amora dari genggaman Elana. Di situ juga, kala Amora hendak terpeleset, pria itu segera mengalungkan tangan kekarnya ke pinggang Amora, mereka akan saling bersitatap. Aletha tidak sabar melihat adegan itu!

Ketika melihat Elana sudah marah bak kesetanan, Aletha jadi ketakutan. Ia melihat Elana yang hendak menumpahkan kuah bakso panas ke kepala Amora, sontak membuat Aletha merasa ini sudah berlebihan.

Prangg

Aletha menatap nyalang ke arah Aletha yang baru saja melempar mangkuk bakso yang di genggamnya.

TRANSMIGRASI SANG PENULIS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang