BAB 11 🧚‍♂

170 18 0
                                    

Happy Reading...


(vote dulu minimal, hargai author :Vvvv)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(vote dulu minimal, hargai author :Vvvv)

🌟🌟🌟










Hari-hari di sekolah adalah hari yang melelahkan bagi Aletha. Apalagi, hari ini ia harus menjauhi gengnya Elana secara terang-terangan. Pasti akan banyak menguras tenaga, namun apa boleh buat?

Aletha berjalan dengan santai melewati lorong. kini namanya bersih, tak ada lagi ejekan yang terdengar ke telinganya.

"ALETHA!"

Aletha segera berbalik badan namun baru saja kepalanya tertoleh ke sumber suara namun kembali lagi ke depan karena tamparan yang mendarat ke pipi mulusnya.

Plakk!

Aletha terdiam dengan kepala yang tertoleh ke samping.

"LO ITU KENAPA SIH, THA?! GARA-GARA LO, ELANA NGURUNG DIRI DI KAMAR SAMPAI SEKARANG ANJING!!" Erang Soya dan terdapat ada yang lainnya juga di belakang gadis itu.

"Soya, please.. jangan kasar begitu, dia teman kita!" Ucap Billa merasa iba.

"APA?! LO MASIH MAU ANGGEP DIA TEMAN KITA, SECARA DIA UDAH BERANI KASAR SAMA ELANA!?!" 

Seketika semua orang yang sedang berlalu lalang langsung menoleh dan turut menonton. Ini akan makin membuat mereka terkejut, seorang Aletha mengkhianati teman-temannya sendiri?

Aletha masih diam namum menyimak berbagai ucapan yang keluar dari mulut Soya.

"DIA BUKAN ALETHA KITA, DIA JAH---"

"Begitupun sebaliknya," Sela Aletha kemudian menatap manik mata Soya yang berkerut berbeda dengannya yang kelihatan kosong.

"Lo semua jahat, penindas, manusia setan, perundung, anak bang---"

"LO JUGA SAMA KAYAK KITA, JANGAN SOK SUCI ANJING!!" Sela Soya dengan amarah yang memuncak.

Aletha terkekeh remeh, "Bedanya gue mau berubah, jauh dari lo pada yang mirip hama,"

Seketika semua orang menganga tak percaya mendengar ucapan Aletha.

Billa mulai terisak, "L-lo.. udah gak mau berteman sama kita?"

Aletha terkekeh, "Pertanyaan lo adalah jawaban dari gue,"

"SIALAN!!" Soya hendak melayangkan tamparannya, namun sebuah tangan kekar sudah lebih dulu mencekalnya.

deg

'Rafael?' Beo Aletha di dalam hati.

"M-mau apa lo? Lepasin lengan gue, bisa gak?!" Bentak Soya.

Rafael mendengus, "Temen lo pada mau berubah, bukannya di dukung eh malah di gebuk,"

Soya segera menyentak tangannya kemudian beralih menatap sengit ke arah Aletha. Aletha yang merasa di tatap hanya tersenyum membalasnya.

TRANSMIGRASI SANG PENULIS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang