CHAPTER 3

272 30 0
                                    

*Normal Pov*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Normal Pov*

Pagi-pagi Aleia sudah bangun untuk menyiapkan sarapan dan sekarang ia sedang menunggu Arshaka dan Rafka untuk sarapan bersama.

"Pagi ma!" Sapa Rafka.

"Pagi. Duduklah. Kita tunggu papa." Kata Aleia dengan lembut.

"Maaf nona. Tuan sudah pergi ke kantor sejak Anda di dapur." Ucap Bu Ida memberi tahu.

"Baiklah. Rafka mau makan apa?" Aleia ingin mengambilkan sarapan untuk putranya.

Mereka pun sarapan bersama hanya berdua. Setelah sarapan Aleia mengantar Rafka ke sekolah. Aleia juga berpesan kalau dia tidak bisa menjemput Rafka pulang, karena harus pergi ke kantor juga.

Ya. Aleia memutuskan untuk kembali bekerja di perusahaan miliknya.

Ruangan Aleia

"Jadwalku hari ini apa Rina?"

"Anda tidak ada jadwal hari ini, nona. Hari ini Anda bisa memeriksa semua berkas-berkas yang harus Anda tanda tangani."

"Kamu bisa keluar dan suruh ob untuk membuatkan ku teh."Kata Aleia.

"Baik, nona."

"Ya ampun. Ini banyak banget!" Keluh Aleia yang melihat tumpukan berkas-berkas di mejanya, saat Rina sudan pergi.

"Seorang guru, sekarang jadi Ceo. Ini gimana konsepnya." Aleia ingin menangis.

"Pasti bisa!!" Aleia menyemangati diri sendiri.

Setelah itu Aleia mulai membaca berkas-berkas penting itu dengan teliti dan sangat berhati-hati. 

***

Ruangan Arshaka

"Hari ini Anda tidak ada meeting, tuan. Nona Aleia sudah membuat janji di butik milik Nona Dinda untuk Anda berdua. Setelah makan siang." Ucap sekertaris Arshaka yang bernama Reza. Kalau David kan tangan Arshaka.

"Aleia?"

"Iya tuan. Kata nona, Anda harus datang."

"Hn."

Waktu berjalan dengan Cepat. Arshaka benar-benar datang ke butik yang dimaksud Aleia.

"Aku pikir kamu tidak atan datang." Ucap Aleia.

"Aku tidak punya banyak waktu." Balas Arshaka angkuh.

"Aku tahu. Kamu tinggal mencobanya." Arshaka yang mendengar perkataan Aleia langsung pergi keruang ganti.

Aleia berdiri dari duduknya. Sambil menunggu Arshaka mencoba setelan jas, Aleia melihat-lihat koleksi yang ada di butik.

"Kak Aleia."

Aleia berbalik karena ada yang memanggilnya. Sekarang pria tampan berdiri beberapa langkah di depan Aleia.

Pria itu dengan tiba-tiba langsung memeluk Aleia. Aleia tentu saja terkejut.

Antagonist CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang