Aleia Saraswati, seorang guru sejarah yang tiba-tiba terbangun dalam tubuh Aleia Sheeqa, karakter antagonis dalam novel terkenal "Azkia Mengejar Cinta". Aleia Sheeqa, yang selama ini dikenal sebagai pengacau dalam kisah cinta Akhtar dan Azkia, hidup...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Normal Pov*
Di hari minggu pagi ini Aleia sudah mbuat rencana. Rencananya setelah sholat subuh Aleia akan pergi ke pasar. Semalam Aleia sudah mencatat bahan-bahan yang akan dia beli.
"Nona. Saya mohon jangan pergi. Biar pelayan saja yang pergi ke pasar." Cegah Bu Ida.
"Saya tetap ingin pergi. Saya akan mengajak Sinta." Balas Aleia dengan menyebut nama salah satu pelayan yang sedang menyapu di ujung ruangan.
"Sinta! Kamu ikut saya!" Ucap Aleia pada Sinta.
"Saya nona?" Sinta bertanya untuk memastikan.
"Iya, cepat! Biar pelayan lain yang mengerjakan tugasmu." Ucap Aleia tegas.
"Baik nona."
Aleia keluar menuju teras mansion diikuti Sinta. "Sinta. Apa kamu punya motor?"
"Punya nona. Memangnya kenapa?"
"Kita ke pasar naik motormu saja. Cepat ambil motormu dan bawakan helm untukku juga. Saya tunggu di teras."
"Baik nona. Tunggu sebentar."
Sinta pun langsung berlari mengambil motornya. Sedangkan Aleia menunggu di teras.
Sinta datang dengan mengendarai motor matic miliknya. Aleia menghampiri Sinta.
"Ini nona helmnya." Sinta memberikan sebuah helm.
"Makasih." Aleia segera memakai helm itu.
Hari masih gelap karenaini baru jam 04.30 pagi. "Kamu berani bawa motor gelap-gelap gini?" Tanya Aleia pada Sinta.
"Udah biasa nona. Mari naik." Jawab Sinta sambil tersenyum.
Setelah Aleia naik ke motor, Sinta langsung menjalankan motornya.
"Kita mau ke pasar mana nona?!!" Tanya Sinta dengan suara yang dikeraskan takut nonanya tidak mendengar.
"Pasar yang dekat aja!" Aleia menjawab dengan suara yang dikeraskan juga.
Sesampainya di pasar Aleia langsung membeli daftar belanjaan yang sudah dia tulis tadi malam. Aleia menunjukkan kepiawaiannya dalam menawar. Sedangkan Sinta takjub dengan kemampuan Aleia dalam menawar.
"Nona jago banget nawarnya. Saya pikir orang kaya nggak akan nawar harga. Kan uangnya banyak."
"Sinta, dalam dunia bisnis tawar-menawar itu hal yang lumrah."
"Sekarang nona mau ke mana lagi?" Tanya Sinta.
"Ke tempat daging."
Mereka pun ke tempat daging dan seafood.
"Saya mau daging sapi 5 kilo." Kata Aleia pada penjualan daging.
"Siap non!"
"Sinta. Tolong kamu belikan saya ayam 3 kg. Ini uangnya."