Aleia Saraswati, seorang guru sejarah yang tiba-tiba terbangun dalam tubuh Aleia Sheeqa, karakter antagonis dalam novel terkenal "Azkia Mengejar Cinta". Aleia Sheeqa, yang selama ini dikenal sebagai pengacau dalam kisah cinta Akhtar dan Azkia, hidup...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Normal pov*
Matahari pagi sudah menunjukkan sinar dan kehangatannya. Terlihat di sebuah kamar yang dihuni satu keluarga kecil sudah menunjukkan aktivitas.
Seorang laki-laki tampan sudah siap dengan mengenakan setelan jas mahalnya untuk pergi ke kantor.
"Rafka! Bangun!" Laki-laki itu membangunkan putranya dengan ketegasan.
Laki-laki itu adalah Arshaka Aradhana Alaster. Dia membangunkan putranya dengan kasar karena putranya tidak kunjung bangun.
"Maaf papa. Rafka akan siap-siap ke sekolah sekarang." Setelah mengatakan itu Rafka langsung turun dari ranjang dan berlari ke kamarnya.
Aleia mulai terbangun karena keributan yang terjadi di kamarnya.
Saat membuka mata Aleia melihat seorang laki-laki. Saat Aleia sadar siapa yang ada di kamarnya, ia tentu saja terkejut.
Aleia hanya diam sampai Arshaka keluar dari kamar. Rasanya nyawanya seperti melayang.
"Kenapa dia sudah ada di rumah sih.... Bikin kaget... Nyawaku..." Kata Aleia panik sendiri. Padahal Arshaka sudah pergi.
"Tenang Aleia... Tenang..."
"Lebih baik sekarang mandi. Misi bertahan hidup dimulai!!" Ucap Aleia dengan semangat.
Aleia pergi ke kamar mandi dengan semangat.
Sedangkan di ruang makan Arshaka sedang duduk dengan iPad di tengahnya dan juga secangkir kopi di depannya.
Tidak lama Rafka datang. Anak itu sudah tampan dan rapi dengan seragam sekolahnya.
"Selamat pagi papa." Rafka menyapa ayahnya itu.
"Duduk." Rafka yang mendengar perkataan ayahnya pun langsung duduk.
Arshaka pun mulai memakan sarapannya dan begitupun juga sang putra. Arshaka memang sengaja menunggu putranya untuk sarapan, karena dia tidak biasa sarapan sendirian.
"Papa. Rafka sudah selesai. Rafka boleh pergi ke sekolah sekarang?"
"Pergilah."
Setelah berpamitan Rafka pun pergi ke luar mansion . Di depan pintu utama sudah ada seorang supir yang menunggunya untuk mengantarnya ke sekolah.
Arsaka menyelesaikan sarapannya. Lalu ia pergi ke kantor. Arshaka pergi ke kantor tidak diantar supir, tapi dia menyetir sendiri.
Tepat di pintu lobby kantor Arshaka sudah disambut oleh tangan kanannya dan sekretarisnya. Keduanya sama-sama laki-laki karena ada Arshaka tidak ingin memiliki tangan kanan ataupun sekretaris perempuan.
Semua karyawan yang melihat kedatangan Arshaka langsung berhenti dan menunduk hormat.
Arshaka memasuki ruangannya yang berada di lantai paling atas. Ruang kerja mewah yang di dalamnya ada kamar tidur pribadi dan kamar mandi pribadi. Ada kaca besar yang memperlihatkan keindahan kota dari ketinggian.