HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
Tandai YANG TYPOJANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁"Di saat masa kecil
Melihat seorang kakak adek berantem itu jengah
Pengen Damai terus.
Tapi ketika mereka sudah dewasa
Momen itu pengen terulang kembali.
Apa lagi seorang adik mendengar sang kakak akan menikah
Itu patah hati terbesar seorang adik."*******
Suara ricuh terdengar dilapangan basket. Tidak ada pertandingan hanya Latihan saja. Lalu dari mana suara ricuh terdengar? Itu semua dari anggota basket.
"Jef. Woi pelan-pelan bisa kan? Itu bola kalo kena pala orang otomatis mati."
Teman Jefan meringis kecil melihat Jefan yang memantulkan bola basket sangat kencang. Seperti nya bocah itu pake seluruh tenaga.
"Itu anak kalo emosi pelampiasan nya pasti basket."
Jefan tidak mendengarkan semua perkataan teman-teman nya. Terus memantulkan bola basket pake tenaga. Hati nya sedang emosi. Pandangan nya tidak sengaja menemukan seseorang cowok yang sedang berjalan dengan pelan.
BRUK!!
"Akhss.."
"ANJ APA KATA GUE."
"JEF KENA ORANG ITU. YA ELAH ADEK LO SENDIRI LAGI."
Berbeda dengan teman-teman nya yang panik. Jefan menatap Datar. Dan berjalan ke arah seseorang yang meringis memegangi kepalanya. Orang itu adiknya sendiri. Nev.
Di sisi Nev. Cowok itu terus memijat pelipisnya. Sungguh kepalanya masih sakit. Seharus nya Nev tidak sekolah hari ini. Tapi cowok itu memaksakan diri. Dan kepalanya yang masih sakit tambah sakit saat kena bola basket yang begitu kencang pukulan nya.
Jefan berjongkok. Bukan untuk membantu Nev yang masih tertunduk. Tapi untuk mengambil Bola basket. Setelah itu pergi begitu saja.
Tapi saat langkah Jefan kesepuluh langkah. Jefan berhenti. Berbicara tanpa berbalik.
"Lemah. Gitu aja jatuh."
****
"Aneh banget ada api didalam Air" gumam Nev. Cowok itu mengganti chanel TV.
"Katakan Dora."
"Ogah! Lo budek!"
"Apakah kau melihat kucing."
"Itu di sana."
"Mana aku tidak melihat nya?"
"Itu ongeb!" Nev mengusap rambut nya. Cowok itu mulai kesal.
"Oh iya itu di sana."
"KAN GUE UDAH BILANG! DI SANA ONGEB!"
"Apakah kamu melihat serigala?"
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Family
Ficção AdolescenteHanya kisah sederhana, kisah cerita ketujuh bujang Nata. Fachri Sebastian Nata, sebagaimana kepala keluarga, dulu dia menikah muda umur tujuh belas tahun sudah mempunyai anak satu, jadi jangan heran ketika melihat Fachri masih awet muda padahal suda...