4. pingsan

865 49 10
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
Tandai YANG TYPO

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁

******

"Bukan hidup namanya
Jika tidak ada tantangan."

.
.
.
.
.
.
.
.

"Assalamualaikum Calon Kubur."

"Walaikumsalam calon mayit."

BRAK!!!!

Hesa memandang Vino dengan heran. "Habis ngelayat dimana itu?"

Nadhif mengangguk karena mulutnya penuh oleh nasi goreng milik Jefan, sebelum bicara menelan dulu nasi goreng tersebut. "Pas lagi ada tujuh? Maling apa gimana ini?"

"Maling gundul mu!" Vino duduk di dekat Hesa, lalu memandang Nev. "Adek bungsu Lo Bang, susah amat buat makan, gak kaya si kembar, disaat gue bujuk buat makan itu anak malah minta nasi kotak, otomatis ke ketring gue."

"Buset ini required apa gimana?"  Zaky membuka salah satu nais kotak tersebut, yang isinya sepaha ayam, telur dadar, lalapan samho jangan lupakan nasi.

Nadhif dan Jefan asik makan, walupun mereka sudah menghabiskan satu piring nasi goreng, tapi jika ada makanan di depan gini gak nolak.

Sudah di bilang kan, kalo si kembar dua ini gampang makan, mereka berdua makan nasi selama sehari bisa delapan kali, tidak ribet makanya, cukup kasih nasi campur kecap, atau nasi campur garam, sudah ludas satu piring Mereka makan.

Tapi tenang, walupun banyak makan, mereka tidak gendut, tentunya rajin olahraga

"Eh btw kenapa kalian bisa bareng?" Hesa memandangi Nev, Vino dan Rayanza secara bergantian.

"Tad-"

"BERISIK! NEV MAU MAKAN TAU!"

Bagaikan kodok ke injak, keenam pria yang ada di sana tutup mulut, bukanya takut dengan Nev, tapi hanya takut tiba-tiba Nev gak mood untuk makan bisa berabe, ini sudah sore dan Nev belum makan nasi.

Nev ini moodnya seperti cewek, susah di mengerti, marah-marah gak jelas, sensitif. Seperti cewek sedang menstruasi.

****

Burung mulai berkicau setelah ayam berkokok, Matahari sudah mulai menebus celah-celah, seorang pria ah maksudnya bocah sedang berdandan.

Bukan dandan untuk jadi ganteng ataupun Rapih, hanya memandang diri sendiri dengan miris, tidak memperdulikan baju seragam yang tidak di masukan, dasi yang tidak di pakai, rambut yang berantakan.

Sedang asik-asik melamun tapi lamunannya dibuyarkan oleh teriakan dua orang, padahal sudah acuh pada teriakan setiap pagi itu, tapi kenapa? kuping nya tidak pernah terbiasa.

"Sial!"

Berjalan kearah pintu, lalu membukanya dengan keras. "CUKUP! AKU MUAK SAMA KALIAN!"

We are Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang