22. Bintang tanpa Bulan.

135 43 46
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
Tandai YANG TYPO

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁

******

"tenang , aku tahu caranya pergi ketika sudah tidak diperlukan lagi."

_NEVANDRA_

"jika diam itu bijak. maka diamlah. Jika diam itu dipijak, maka berbicaralah supaya mereka diam."

.
.
.
.
.
.


M

alam kembali datang dengan di iringi Angin sejuk. Bintang teramat banyak di langit mereka bersinar sangat terang, biasanya Bintang akan ada karena menemani Bulan, namun Kini Bulan itu tidak ada di antara beribu-ribu Bintang.

Enam Orang mengelilingi meja Makan, meskipun ada banyak manusia disana tapi ruangan ini sangat sunyi.

Nev terlahir sebagai cahaya. cahaya Keluarga Nata, Nev bagaikan Bulan dan yang lainnya hanya Bintang.

Bintang akan ada jika ada Bulan, tapi Bintang juga bisa hadir tanpa sosok Bulan, tapi Jika tidak ada Bulan, Langit tidak akan lengkap, walaupun Bintang banyak, bercahaya sangat terang, tapi tidak mampu menerangi satu dunia seperti Bulan.

Bulan istimewa, tapi bagaimana jika Bintang tanpa Bulan?

”habis ini gue mau balik lagi ke apartemen.”

Hesa menatap Rayan, sejak kejadian mereka tahu siapa Nev yang sebenarnya, mereka berenam jarang di rumah. Hesa Dan Vino selalu beralasan ada masalah di kantor Hesa, sehingga Vino tutur membantu Hesa, Zaky sibuk dengan skripsi, Rayan sibuk dengan praktek kedokteran, sementara Nadhif dan Jefan sibuk bermain.

Rumah Nata yang dulunya bagaikan cahaya, kini bagaikan Langit malam tanpa ada Bintang dan Bulan.

Dan tanpa ke enam nya tahu. Sebenarnya Nev mengetahui selama seminggu ini abang-abang nya ke mana sehingga jarang di rumah.

Mereka membeli satu Apartemen yang besar sehingga muat menampung enam orang. Sibuk? Yah mereka kadang-kadang sibuk.

Back topik.

“Abang juga malam Ini ada Miting sama Vino.”

"Gue ada tugas diluar.”

”kita berdua ada latihan basket.“

Seorang cowok menatap enam orang yang kompak berdiri. ”ikut dong, bosen ini sendirian di rumah.”

“Gak dulu Nev, kita sibuk, dari pada bosen di rumah mending sana ke panti aja.”

Jlebb..

Omongan Jefan mampu menebus hati Nev, Nev menatap ke enam Abang nya yang pergi melangkah, ”kalian sibuk? Sibuk apa? Sibuk mau nonton pertandingan besok?”

Besok ada pertandingan basket antara sekolah Nev dengan sekolah yang Lain. Biasanya Mereka akan nonton bersama, kini hanya menonton berenam.

”dari pada bosen, mending gue istirahat sampai besok malam.” Nev menatap obat warna putih ditangan nya. Lima butir Obat.

*****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We are Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang