HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
Tandai YANG TYPOJANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁
*
*
*
*
*"Kedatangan seseorang terkadang
Memang mengajarkan kita
Sesuatu namun
Pelajaran itu baru, akan kita sadari ketika kita sudah kehilangan nya."•
•
•
•*****
BRAK!!
BRAK!!
BRAK!!
Tanpa perasan seorang Ayah membenturkan kepala sang anak pada meja beberapa kali.
"Dasar anak tidak tau di untung!"
"Lihat abang-abang kamu, dia pintar! Tidak seperti mu!"
"Argha!!!"
Sang Ayah menyayat lengan sang anak bungsu.
"A-ampun, s-sak-it Yah."
Bukannya berhenti sang Ayah justru mempardalam syatan nya. "Makanya pintar!"
Sang anak terkekeh miris, apa masih dikatakan bodoh saat nilai ulangan semester nya 89 semua?
"Kamu tidak guna! Mati saja kamu!"
"Hkiss...C-C-CUKUP YAH."
"Hkiss...perih."
Sang Ayah tersenyum miring, mengambil pisau lipat dari sakunya. "Mati aja kamu!"
"ANAK SIAL-"
"BANG HESA!"
Mahesa memandang malas ke arah dua Adek nya. "Apa? Kalo mau nonton tv gak usah gede volume nya."
Nadhif memajukan bibirnya, mau merajuk dia itu.
"Lagian nonton TV kaya nyetel salon aja, sampai kedengaran ke dapur." Zaky datang dari arah dapur, ditangan cowok itu membawa air putih.
Nev, Nadhif dan Nathan sedang nonton TV genre piskopat, kata Nev karena gak diizinkan ke bioskop, akhirnya menonton TV dengan volume yang gede, supaya persis di bioskop.
"MAS ZAKY! DINGIN."
Kompak semuanya melihat kearah Nev, badan bocah itu bagaikan lontong yang di bungkus.
"Astaghfirullah." Zaky mengelus dadanya, air yang dipegangnya tidak sengaja tumpah pada kepala Nev, Manah tumpah semua.
Mahesa memijat kepalanya, ini lagi adek bungsu nya, sudah tau meriang bukanya istirahat dikamar malah turun kebawah, tadi sore bocah itu pulang sekolah dengan hujan-hujanan, berakhir meriang dan demam tinggi.
"Istirahat dikamar Nev."
"Gak mau!" Nev semakin mengeratkan selimut yang membungkus badanya, ini semua gara-gara Zaky, badan Nev makin dingin.
Nathan membuangnya nafas kasar, keras kepala banget adiknya ini. "Istirahat dikamar yah, Bang Efan temani deh."
"Kaka juga ikut nemanin." Nadhif membujuk adek satu-satunya ini yang ke enam kalinya.
Nev diam, masih menimbang-nimbang. "Ok deh, tapi mau di gendong sama Mas Zaky ke atasnya."
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Family
Teen FictionHanya kisah sederhana, kisah cerita ketujuh bujang Nata. Fachri Sebastian Nata, sebagaimana kepala keluarga, dulu dia menikah muda umur tujuh belas tahun sudah mempunyai anak satu, jadi jangan heran ketika melihat Fachri masih awet muda padahal suda...