HAPPY RENDANG TYPO
DIMANA-MANA
TANDAI YANG TYPOMINTA KOMEN BOLEH? VOTE? FOLLOW?
******
"jangan bersifat langit, kita hanyalah
tanah yg di beri nyawa.""Gak usah manja!?
Jatuh? BANGUN SENDIRI
akit? SEMBUHINLAH SENDIRI!
𝐌𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐢𝐧𝐢 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 !
𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐲𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 , 𝐏𝐀𝐇𝐀𝐌?!".
.
.
.
.
.
.Meskipun sudah Sore. Tapi matahari masih terik. Padahal sudah mandi. Tapi masih gerah saja.
Contoh nya Nev.
Bocah itu tau kalo matahari masih teriak. Masih panas-panasnya. Tapi malah berjemur.
Entah ada apa dengan kolam renang di belakang. Nev. Bocah itu terus memandangi sedari tadi. Tidak perduli tubuh nya di banjiri oleh keringat.
Pikir Nev gini. "Mati enggak kalo terjun itu ke kolam."
Memang kolam tersebut kedalamannya hanya 3 meter. Tapi bagi Nev itu bencana. Nev bocah itu tidak bisa berenang sama sekali. Berbeda dengan keenam Abangnya yang jago.
"NEV! BOCAH EDAN!" Nev tidak Menggubris teriakan Zaky.
"Buset dah. Ngapain disini? Mau cosplay jadi ikan asin Lo? Gue nyariin juga. Gue bawa banyak camilan dan minuman mau gak?" Zaky berjalan kearah Nev. Dan berdiri di samping bocah itu.
Nev menoleh pada Zaky. Cemilan? Minuman? Sungguh tergiur. Tapikan Nev lagi marah yah? Walupun entah apa yang membuat bocah itu mengambeki orang rumah. "Gak! Aku lagi ngambek!"
"Bodoamat kalo gak mau. Gue kasih Jefan sama Nadhif. Baru tau rasa."
Kedua bola mata Nev membulat sempurna. Gak bisa di biarin. Mengejar Zaky yang mulai melangkah memasuki rumah. Padahal Nev bisa tergelincir karena lari dengan tergesa-gesa. Tapi bocah itu bodoamat.
"JANGAN MAS! INI NGAMBEK NYA UDAH SELESAI!"
****
"Nev.minta!"
Nev bocah aneh itu. Tidak memperdulikan rengekan Jefan dan Nadhif. Padahal Nadhif sudah memakai Puppy eyes yang gak semua orang bisa nolak kalo Nadhif sudah memakai jurus andalannya. Tapi tidak berlaku pada Nev.
Dia bocah kembar itu sedari tadi meminta cemilan punya Nev. Tidak Tangung-tanggung Zaky membelikan Nev cemilan dan minuman sekitar hampir tiga jutaan. Katanya itu modal patungan abang-abang nya.
"No! Minta aja sama Mas Zaky. Atau ngambek dulu aja."
Jefan mencibir pelan. Emang Nev. Yang bisa ngambek berbulan-bulan. Ini mah Jefan mencoba ngambek gak sampai satu jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Family
Teen FictionHanya kisah sederhana, kisah cerita ketujuh bujang Nata. Fachri Sebastian Nata, sebagaimana kepala keluarga, dulu dia menikah muda umur tujuh belas tahun sudah mempunyai anak satu, jadi jangan heran ketika melihat Fachri masih awet muda padahal suda...