HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
Tandai YANG TYPOJANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁*****
"belajar terima kenyataan bahawa yang kita pegang sekarang hanyalah bayangnya bukan hatinya , dan kita hanyalah sebagai sandaran di saat dia terluka bukan pilihan bahagia bersamanya."
"Hidup itu kalo gak di sukai yah di benci.
Kalo. Gak di sayang yah di benci."_NEVANDRA_
.
.
.
.
.
.
.
.
."Jefan! Yang bener!"
"YAAMPUN NADHIF! ADONANNYA JANGAN DI MAININ."
"JANGAN DI MAKAN SEMUA NEV."
"MINIMAL BANTUIN WOI!" Jefan mendekatkan mulut nya pada kuping Nev.
"BERISIK! BANG EFAN AJA YANG BENER."
Melvino mengacak-acak rambut nya, niat hati bikin kue Boule tapi seketika gagal total saat ketiga bocil datang, katanya Jefan sama Nadhif mau bantuin, iya sih bantuin, Bantu ngerusak.
Jefan yang mainin telur sampai itu telur pecah dan berakhir berserakan di lantai, Nadhif malah memainkan adonan kue menjadi bentuk lingkaran dan di taburi saos.
Sedangkan si Bungsu. Duduk adem sih. Tapi bocah itu menghabiskan semua Boule yang Vino berhasil buat.
Dan sekarang berakhir Nev dan Jefan jambak-jambakan.
"Udah-udah! UDAH WOI!"
Seperti ketiga bocah itu salah sudah main-main dengan yang punya kesabaran setipis kertas di bagi sepuluh.
"Hello cucu-cucu Oma."
Keempat cowok yang ada disana menolehkan pandangannya pada seseorang yang Baru Datang.
"OMAA!!"
"OPPA!!"
Jefan dan Nadhif memekik kencang memeluk kedua pasangan paruh baya yang baru saja datang.
"Oma ngapain kesini?" setelah melepaskan pelukan pada Sang Oma. Jefan langsung merangkul sang Opa yang ada di sebelah.
"Cucu durhaka, kita baru pulang dari luar negeri kemarin langsung kesini. Oma dengar cucu kesayangan Oma celaka." sang Oma Rianty mencubit pipi Jefan dengan pelan.
"Nadhif gak papa kok Oma. Opa sama Oma gak usah khawatir."
"Hemm." mengalihkan pandangannya pada cucu kedua. "Kamu habis ngapain? Sampai Dapur berantakan gini?"
"Ini semua mereka berdua yang lakuin. Katanya mau bantuin bikin kue Boule tapi malah ngancurin dapur.
" hahahha." Rianty tertawa pelan. "Gak usah marah gitu. Itu pipi sampai merah. Kita buat ulang yah? Oma bantuin."
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Family
Teen FictionHanya kisah sederhana, kisah cerita ketujuh bujang Nata. Fachri Sebastian Nata, sebagaimana kepala keluarga, dulu dia menikah muda umur tujuh belas tahun sudah mempunyai anak satu, jadi jangan heran ketika melihat Fachri masih awet muda padahal suda...