Bab 18. Terciduk

818 126 8
                                    

Nampak negara ini tengah di hebohkan dengan berita seorang idol ibu kota yang tengah berkencan,  rumor itu lantas langsung menyebar ke seluruh penjuru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nampak negara ini tengah di hebohkan dengan berita seorang idol ibu kota yang tengah berkencan,  rumor itu lantas langsung menyebar ke seluruh penjuru. Bahkan sudah terdengar oleh Zendra. Rahangnya seketika mengeras kala melihat banyaknya komentar netizen yang menyudutkan kekasihnya itu.

"Lioniel, keruangan saya sekarang"

5 menit kemudian,

"Ada yang bisa saya bantu pak?"

"Cari tahu siapa orang yang sudah menyebarkan berita ini dan tutup semua berita tentang saya dan Chika. Saya mau semua itu selesai siang ini juga" titah Zen

"Baik pak, akan segera saya urus. Permisi pak Zen"

Setelah Lioniel keluar dari ruangan Zen, lelaki itu lantas langsung mencoba menghubungi kekasihnya. Ia sangat takut jika Chika membaca komentar dari para netizen. Dia tak ingin kekasihnya jadi kefikiran dan membuatnya sakit. Zen tentu tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Sialaaannn... Padahal kami sudah makan di private room. Siapa yang berani menaruh kamera tersembunyi disana?" Gumam Zendra lalu ia beranjak dari kursinya.

Singkat cerita, Zen telah tiba di resto, dimana tempat itulah yang menjadi akar berita tersebut muncul. Agit dkk, tak ingin ketinggalan dalam membantu Zen pun, segera mengikutinya.

"Zen" panggil Agit yang setengah berlari menghampirinya

"Loh, kok ada kalian berdua?"

"Iya sih Delon nginep di tempat gue, kita kaget pas lihat berita tadi pagi, makanya nyusulin ke kantor eh pas banget lo-nya lagi mau pergi, mana buru-buru banget. Makanya kita ikutin lo aja" jawab Agit

"Lo ngapain ke resto ini?" Tanya Delon

"Ck! Gue mau komplain lah, foto itu. Tidak pasti itu dalam bentuk Video. Ah, nanti saja penjelasannya, sekarang mending kalian bantu gue. Ayo kita masuk. Intinya masalah ini akarnya dari sini" jawab Zen

Mereka pun akhirnya bergegas menemui manajer resto itu.

Pertemuan mereka bisa dikatakan cukup lancar, karena Zen memanfaatkan kekuasaannya kala itu. Manajer disana pada akhirnya memberikan akses ruang cctv mereka untuk bisa Zen dkk, lihat.

"Ini Zen" tunjuk Agit ke layar monitor yang sedang menampilkan, seseorang dengan berpakaian khas waiters resto tersebut

"Perbesar pak" titah Zen

Dan wajah orang itu pun terlihat jelas,

"Siapa dia? Lo kenal Zen?" Tanya Delon

"Dia yang tadi malam bertugas melayani kami, tapi... Anjir lah. Emang sifat orang tidak bisa kita nilai hanya dari wajah"

"Maksudnya lo?" Tanya Agit

"Dia semalam cukup menyita perhatian kami, seperti orang yang membutuhkan bantuan orang lain. Wajah polosnya itu sukses membuat gue dan Chika iba. Tapi lihatlah, dia malah membuat masalah"

HANYA MEMUJI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang