Bab 9. Pendekatan

953 108 4
                                    

"Apakah kamu pernah jatuh cinta?" Pertanyaan Zendra tentu saja membuat Chika terkejut.

"Jatuh cinta?" Chika nampak berfikir setelah mengatakannya,
"Emh, rasanya belum pernah saya fikirkan, kenapa? Kamu sedang jatuh cinta?"

"Mungkin, ada rasa tertarik tapi tak tahu dianya bagaimana" jawab Zendra

"Tanyakan lah"

"Takut"

"Hahha... Saya fikir kamu tidak punya rasa takut lagi Zen, begal aja bisa kamu habisi"

"Tapi saya terluka Chika. Saya takut luka dari cinta akan lebih parah"

"Pernah merasakan?" Tanya Chika,

Zendra menggelengkan kepalanya,
"Jangan sampai, maka dari itu saya ingin memastikannya dahulu"

Chika hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu di lihatnya sebuah jam yang melingkar ditangannya,
"Astaga, sudah hampir tengah malam Zen. Pasti kak Anara mencari saya sejak tadi"

Chika buru-buru mencari handphone-nya, hendak mengeceknya.

"Aduh, beneran dong 20 panggilan tak terjawab" keluh Chika sembari menunjukkan layar notifikasi diponselnya

"Gawat tuh, bisa di omelin 7 hari 7 malam .. haha" ucap Zendra masih bisa bercanda ditengah kepanikan Chika.

"Iya lagi, mana besok saya libur, habis deh ini di omelin seharian"

Zendra yang mendengar itu pun, langsung berinisiatif mengajak Chika pergi besok.

"Bagaimana jika saya selamatkan kamu?" Ujar Zendra

"Maksudnya?"

"Ada tempat yang sangat menyenangkan, yang harus kamu tahu"

"Maksudnya kamu ingin mengajak saya kesana besok?" Tanya Chika memastikan

"Ya, hanya jika kamu mau" jawabnya dengan acuh, padahal aslinya cukup berharap Chika menerima tawarannya

Sedangkan posisi Chika, ia sedang terdiam. Tengah memikirkan sesuatu.

"Mau sih, tapi-" melihat kegelisahan yang Chika rasakan, kembali Zendra berucap

"Tenang saja, fans mu takkan mengetahui ini. Tempatnya juga aman, saya pastikan itu"

"Emh, jika seperti itu, saya mau"

"Oke, besok saya jemput" putus Zendra

"Mari saya antar saja, sekalian biar saya tahu di mana kamu tinggal"

"Tidak perlu, besok akan saya kirimkan lokasi saya. Kak Nara masih menunggu saya di lobby"

Zendra mengangguk paham,
"Oke, see you Chika"

Ucapan itu hanya dibalas dengan gummy smile yang dimiliki gadis itu.

• • •


Keesokkan hari-nya,

Di sebuah apartemen seorang gadis cantik, tengah merias dirinya. Make up tipis yang sudah sangat membuatnya cantik.

Ting...tung...

Bel berbunyi, tepat saat dirinya selesai mempersiapkan diri, dengan gaya casualnya Chika siap untuk menjelajah bersama Zendra.

Kritt...

"Ha-" sapaan lelaki itu terhenti kala tatapannya menangkap sosok cantik didepannya itu. Nyatanya dia jatuh kembali dalam pesona gadis itu.

"Hei, Zen, malah bengong sih. Ada yang aneh ya sama penampilan saya?" Tanya Chika sembari memeriksa penampilannya

"Tidak, bukan aneh alias ini cantik banget Chika. Kamu selalu cantik" puji Zendra secara terang-terangan.

HANYA MEMUJI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang