Bab 32. Untung Tak Nyata

536 123 2
                                    

"Sudahlah jangan di fikirkan, tidak apa-apa jika memang belum siap, sudah malam ayo tidur, kamu pasti lelah seharian ini"

~~~

Keesokkan paginya,

Tting...

Roti yang tadi ia masukkan kedalam pemanggang roti sudah matang. Lalu ia mulai menyeplok telur, niatnya ingin ia bentuk menjadi bentuk hati. Untuk menggambarkan isi hatinya yang terus menempel nama Chika.

"Wahh... Berhasil. Ck! Gue emang bakat dalam segala hal nih" gumamnya memuji diri sendiri

Kemudian Zendra menata masakannya di meja makan, langkah terakhirnya adalah membersihkan diri lalu membangunkan sang kekasih yang masih terlelap.

Tak berapa lama, Zendra sudah bersiap dengan pakaian formal kantornya. Sebelum itu, ia hendak membangunkan kekasihnya terlebih dahulu.

"Loh, kok Chika kelihatan gelisah. Apa dia bermimpi buruk?" Gumam Zen yang saat itu sudah berada di tepi tempat tidur milik Chika.

"Tidak Zen... Zendra...." Pekik Chika

"Maafin aku, sayang Maafin aku" racaunya kembali

"Chika.... Hei...sayang"

"Maafin aku...hiksss.."

"Chika... Bangun sayang"

"Zendraaaaaaaa..."

"Chika hei...ini aku sayang, kamu kenapa?" Tanya pria itu dengan panik

"Huh.. hah...huh...hah"

"Zz-Zendra...ini beneran kamu?" Ucap Chika sembari menakup kedua pipi Zendra dengan kedua tangannya

"Pasti mimpi buruk ya? Dari tadi aku coba bangunin kamu gak bangun-bangun sayang" balas Zendra seraya tersenyum kearah Chika

Grepp....

"Aku mimpi amat buruk sayang, aku takuttt"

"Hei... Tenang ya, ada aku, kamu tidak boleh takut"

Chika menggelengkan kepalanya,

"Aku takut kamu ninggalin aku dan menikah sama orang lain, aku gak mauuu"

Setelah drama mimpi buruk yang Chika alami itu, kini keduanya sudah berada di meja makan.

"Loh kok kamu ganti pakaian kamu? Bukannya kamu udah siap mau berangkat kerja?" Tanya Chika, karena saat ini Zendra sudah mengganti bajunya dengan baju santai

"Mana bisa aku ninggalin kamu dalam keadaan seperti ini sayang. Lagian ada Lioniel kok, dia yang bantu handle kerjaan aku. Jadi kamu tenang saja ya"

"Emh... Sayang, ba-bagaimana apa pekerjaan kamu lancar aja sejauh ini?"

Zendra nampak mengernyitkan keningnya sembari sedikit berfikir,

"Tumben banget Chika nanyain pekerjaan gue" batin Zendra

"Sayang, aku nanya loh"

"Eh, i-iya sayang maaf. Emhh.. yah sejauh ini so far so good sih sayang"

"Syukurlah, aku tahu kamu itu lelaki hebat dan bertanggung jawab sayang" ucap Chika dengan bangganya

Tentu saja hal itu membuat Zendra ikut tersenyum senang,

"Yasudah di habisi tuh makanannya, habis ini kita jalan-jalan mau?"

"Mau banget, eh tapi-"

"Cek dulu aja, kalau kamu gak ada jadwal hari ini, kita langsung jalan-jalan. Gimana?"

HANYA MEMUJI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang