Bab 28. Calon Mantu

755 139 1
                                    

Hari ini, tampak seorang gadis tengah melakukan yoga di balkon rumahnya. Ia tidak ingin terlalu lama bersedih, toh mereka masih bisa berkumpul jika sama-sama senggang.

Tring...

Sebuah notifikasi muncul di HP-nya.

'Sayang, kamu sibuk tidak?' isi pesan yang dikirimkan oleh sang kekasih

'Tidak sayang, kenapa?'

Detik berikutnya, Zendra langsung menghubungi Chika by phone.

'Halo sayang' ucap pria itu

'Ya, ada apa sayang?'

'Emmh... begini Aku mau ajak kamu ke rumah. Ini sayang,,, emh... Christy dari semalam tidak mau keluar kamar. Dia sedih banget dengar pengumuman kalian kemarin. Maaf ya sayang, aku khawatir sama adik aku, dia gak mau makan juga dari semalam'

'Astaga, yasudah aku kesana sekarang, aku siap-siap dulu sayang'

'Terimakasih ya sayang, nanti aku jemput'

'Tidak perlu sayang, nanti aku kesana sama sopir aja'

'Kamu yakin? Biar aku aja ya yang jemput'

'Enggak usah sayang, aku kesana sendiri aja ya, biar kamu juga gak bolak balik. Udah tunggu aja di rumah'

Lalu begitu panggilan terputus, Chika langsung bergegas bersiap diri untuk pergi kekediaman keluarga sang pacar. 

35 menit perjalanan, Chika pun tiba di kediaman Assadelion. Ini kali pertamanya menginjakkan kaki di mansion megah milik keluarga pacarnya itu. 

"Maaf, ada keperluan apa kemari?" Tanya penjaga rumah, ketika mobil Chika sudah berada di depan pagar.

"Saya hendak menghantarkan nona saya bertemu tuan Zendra, pak" jawab sopir pribadi ayahnya Chika

Lantas penjaga rumah itu menengok ke kursi penumpang bagian belakang. Chika yang paham pun langsung membuka kaca mobilnya, lalu menyapa dengan senyuman.

"Nona Chika" nampak penjaga rumah itu terkejut setelah melihat Chika. Pasalnya tadi mereka sudah di wanti-wanti untuk bersikap baik dan segera membukakan pintu pada pacar majikannya itu. 

"Maafkan kami nona, kami sudah bertindak tidak sopan" ucapnya sambil menunduk penuh sesal.

"Eh! Tidak apa-apa pak, saya faham kok dengan pekerjaan kalian" balas Chika ramah.

"Terimakasih nona, silahkan nona, tuan Zendra sudah menunggu di dalam" lalu para penjaga dengan sigap membuka pagar lebar-lebar dan berbaris disana.

Tak lama Chika tiba di depan pintu rumah Zen, di sana ada beberapa maid yang sedang bekerja seketika terhenti tatkala Chika memberikan salam.

"Permisi" sapa Chika sedikit canggung karena para maid di sana nampak tercengang melihat sosok Chika yang cantik dan acap kali berseliweran di televisi kini ada di hadapan mereka.

"Sayang, maaf aku tadi menyadari kamu datang" ucap Zendra begitu melihat sang kekasih

"Gapapa sayang, dedek dimana sekarang?"

"Masih di kamar, lagi di bujukin sama mommy dan cici"

"Yasudah ayo kita kesana, aku jadi khawatir sama dia sayang"

"Yaudah yuk. Oh ya bu Darsih, tolong siapkan makan ya siapa tahu Christy akan keluar nanti. Dan jangan lupa buatkan minuman untuk pacar saya" titah Zendra pada kepala maid di sana.

"Ba-baik tuan muda, akan segera kami persiapkan"

Usai mengatakan itu, Zen pun menggandeng Chika untuk ikut bersamanya.

HANYA MEMUJI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang