Thom terbangun ketika seseorang mengguncangkan kakinya. Matanya terbuka perlahan ketika cahaya lampu menyinari matanya. Seorang lelaki dengan kaos dan celana panjang berdiri dihadapannya. Kevin Huijsman, lelaki itu datang lewat tengah malam, ketika Thom tertidur di sofa ruang tengah yang sebelumnya sudah ia jadikan bioskop untuk bermain bersama dengan Phill dan Fredd.
"Apa yang kau lakukan di rumah anak-anakku?" Tanya Kevin sinis.
Mengubah posisinya menjadi duduk, Thom masih mencoba mengumpulkan kesadarannya. "Menjaga anakmu tentu saja. Saat mommy mereka harus dilarikan ke rumah sakit. Tidak ada yang menjaga mereka karena daddy mereka tidak mengangkat telepon dari Guru mereka."
"Dimana Phill dan Fredd?"
"Ada di kamar, mereka sudah tidur." Jawab Thom singkat.
"Kalau begitu pergilah. Daddy mereka sudah kembali ke rumah." Kevin mengusir Thom, membuat lelaki itu mengangguk ringan lalu mengambil tas dan kuncinya, beranjak dari kursi meninggalkan rumah besar itu.
--
Bibe baru saja bangun ketika pintu kamar rawat inapnya terbuka. Memunculkan Kevin yang berdiri dengan setelan kerjanya setelah sebelumnya lelaki itu mengantar anak-anak ke sekolah.
"Dimana anak-anak?" Tanya Bibe kembali memejamkan matanya karena terasa lemas
"Mereka ke sekolah. Aku sudah mengantarnya."
"Miss Claire bilang semalam anak-anak tidur dengan Thom di rumah?"
Menarik kursi untuk duduk, Kevin menyandarkan tubuhnya. "Aku datang setelah tengah malam, aku ada janji dengan klienku."
"Aku tidak peduli sesungguhnya. Tapi tolong jika aku atau Miss Claire menghubungi segera angkat. Karena kami hanya menghubungi mengenai anak-anak dan tidak ada alasan lain."
Kevin terdiam lalu mengangguk ringan, "Baik aku bersalah."
Suara ketukan terdengar beberapa kali, membuat Kevin berdiri dan membuka pintu. Membuat lelaki itu mematung ketika menemukan lelaki lain berdiri didepan pintu, membawa sebuket bunga beraneka jenis yang sangat cantik.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Kevin.
Thom terlihat salah tingkah, lelaki itu berdeham beberapa kali "Aku ingin melihat kondisi Bibe."
"Sopankah kau memanggil wali murid kakakmu dengan Nama depannya?"
"Siapa yang datang?" Suara Bibe terdengar dari dalam.
Kevin memperlebar pintunya, membuat Bibe dapat melihat sosok Thom berdiri didepan pintu terlihat olehnya. Thom tersenyum, mengangkat buket bunganya memberi kode 'terimalah'. Membuat Bibe tertawa ringan.
"Masuklah Thom. Terima kasih sudah datang dan menjaga anak-anak semalam."
Thom masuk, menyerahkan sebuket bunga dan mengusap lembut puncak kepala Bibe. "It's okay. Anak-anak sangat baik, mereka tidak tidur lebih dari pukul sembilan semalam."
Mencium bunga pemberian Thom, wanita itu tersenyum dan meletakkannya disamping nakas.
Kevin asih berdiri menatap keduanya, tangannya terlipat didepan dada. "Kalian berkencan?"
Bibe dan Thom menoleh bersamaan, "Belum, tapi sepertinya tidak lama lagi." Ucap Thom menatap nyalang pada Kevin. Lelaki itu selalu mencari cara memancing emosi Thom.
"Apakah bijak, adik dari Miss Claire mengencani Wali muridnya?" Kevin kembali bertanya.
Melangkah mendekati Kevin, Thom yang lebih mudah tiga atau empat tahun dari Kevin mencoba menahan rasa kesalnya.
"Tuan Huijsman. Bibe adalah single mom dan aku punya hak mendekatinya tentu saja. Jika Bibe menerimaku itu bukan masalah meskipun aku adalah adik dari Miss Claire. Lagi pula, jauh sebelum aku berpikir untuk berkencan dengan Bibe, aku lebih dulu menyayangi anak kalian.
Kemana kau ketika anak-anakmu butuh supportmu? Di pertunjukan seni musim panas, pertandingan sepak bola orang tua, saat Bibe tidak bisa menjemput mereka, puncaknya semalam. Kau ada dimana Tuan Huijsman?
Dari semua case yang aku sebutkan sebelumnya. Kau tidak ada meskipun sudah dihubungi. Siapa yang ada disana? Aku tentu saja.
Jadi jika kau khawatir apakah anakmu akan aman jika aku dan mommy mereka berkencan jawabannya sudah jelas." Ucap Thom sambil menunjuk dada Kevin. Mencoreng harga diri lelaki itu.
Penuh emosi Kevin mengambil tasnya dan keluar dari kamar inap Bibe, membanting pintunya cukup keras.
Mengatur nafasnya Thom berbalik, memberikan senyum manis meskipun dia tahu wajahnya terlihat kesal setelah perdebatan panjang tadi. "Maaf aku mengganggu istirahatmu dengan perdebatan tadi."
Menggeleng singkat Bibe tersenyum, "Terima kasih banyak atas apa yang kau dan Miss Claire berikan kepada keluarga kami."
Ucapan Thom sedikit banyak membuat Bibe menyadari hal-hal kecil lainnya. Memang selama ini Thom lebih dominan dihadapan anak-anaknya. Pun Phill dan Fredd yang begitu menyukai Thom.
"Sama-sama. Aku meletakan nomor ponselku di pintu kulkas. Aku mengatakan pada anak-anak bahwa mereka bisa menghubungiku kapanpun mereka membutuhkanku." Jelas Thom, lelaki itu berdiri diujung tempat tidur Bibe.
"Kenapa kau mau repot-repot untuk hal seperti ini Thom?"
Mengedikkan bahunya Thom tersenyum. "Aku tahu aku masih sangat muda. Tapi ketika aku mengatakan ingin menjadi bagian dari kau dan anak-anak, aku mengatakannya sebagai lelaki dewasa Bibe.
Jadi aku akan membuktikan perkataanku padamu dan anak-anak."
Menatap dalam mata Bibe dengan penuh kesungguhan, Thom mampu membuat wanita itu salah tingkah dan mempertimbangkan kalimat Thom.
Apakah benar jika Bibe membiarkan Thom menjadi bagian dari mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Thom Haye - Lovely Mommy
FanfictionApa yang lebih menyenangkan menjadi sahabat dari dua orang anak kecil? Jatuh cinta pada Mommy-nya tentu saja! Itu yang Thom Haye rasakan. Berawal dari menjadi bestie untuk dua anak kecil Freddy dan Phillip, lelaki dua puluh sembilan tahun itu justru...