Thom tersenyum lebar ketika akhirnya dia dibebaskan dari penjara setelah dua hari bermalam disana. Entah akhirnya apakah Kevin yang mencabut laporan penculikan yang dia tuduhkan pada Thom ataukah kinerja James yang akhirnya membuatnya terbebas dari penjara, yang jelas ketika dia melihat Nathan berdiri dengan sombong didepan mobil miliknya, Thom merasa sangat beruntung.
"Welcome back Sir." Goda Nathan diiringi dengan kepalan tangannya yang disambut riang Thom.
"Thanks Bro. Kau selesai berlatih?" Tanya Thom.
Mengangguk ringan, Nathan berjalan duduk di kursi kemudinya. "Tentu saja. Klub tidak mempermasalahkan apa yang terjadi. Namamu tetap masuk daftar yang akan dibawa away lusa." Ucap Nathan mengingatkan jadwal pertandingan away yang akan mereka jalani.
"Aku ada janji makan malam dengan Bibe. Aku berkata padanya akan makan malam bersama dengannya dan anak-anak begitu aku kembali." Ucap Thom. Lelaki itu mengetik beberapa pesan untuk keluarganya, bahwa dia sudah bebas dan sedang dalam perjalanan ke rumah.
Berdecak kesal Nathan yang sedang mengemudi melirik Thom, "Ku kira kita akan minum sebentar, ternyata kau sudah ada janji. Lebih baik aku tak usah menjemputmu saja tadi." Gerutunya.
--
Fredd membuka pintu rumahnya ketika bell rumah mereka beberapa kali berbunyi. Membuka pintunya cepat, anak itu melompat gembira dan memeluk Thom yang berdiri dihadapannya melebarkan kedua tangannya.
"Thom! We already miss you!" Seru Fredd. "Phill kemarilah ada Thom!" Serunya memanggil Phill yang masih sibuk membereskan mainannya.
Senyum Thom tak hentinya mengembang ketika lelaki itu menyadari bahwa kehadirannya selalu mampu membuat Fredd dan Phill sebahagia ini. Membuatnya merasa ingin selalu berada didekat mereka dan membuat mereka merasa aman dan bahagia.
Phill berlari kecil menghampiri Thom yang duduk di sofa ruang tamu. Bocah itu berseru riang lalu memeluk Thom. "Hai Thom! Aku merindukanmu."
"Aku juga merindukanmu dan Fredd." Ucap Thom membalas pelukannya. "Bagaimana keadaanmu? Sudah membaik?" Thom mengusap rambut Phill menanyakan keadaan anak itu. Masih terlihat beberapa memar ditubuhnya.
"Sudah, aku tadi bermain bola dengan Fredd. Benarkan Fredd?" Kata Phill.
Fredd mengangguk sebagai jawaban. "Thom, Mommy sedang membeli makanan. Tunggu sebentar ya, aku pikir pasti Mom akan terkejut melihat kau disini."
--
Senyum dibibir Bibe mengembang begitu mobilnya berhenti didepan carport. Sebuah mobil lain terparkir rapi, mobil siapa lagi jika bukan Thom. Lelaki itu berarti telah kembali. Mematikan mesin mobilnya, Bibe turun dan membawa beberapa belanjaan termasuk menu makan malam yang diminta oleh Phill dan Fredd. Wanita itu melangkah kedalam menuju rumahnya sambil menahan debaran di dalam dadanya.
"Mommy pulang!" Seru Bibe sambil membuka pintu. Sepi, tidak ada yang menyambutnya.
Langkahnya terus dia angsurkan kebelakang, meletakan belanjaannya lalu menaiki tangga mencari kedua putranya. Diujung tangga lantai dua langkah Bibe berhenti. Wanita itu memegang dadanya, merasakan debaran semakin menguasai hatinya ketika dia melihan Thom tengah bersama kedua putranya. Mereka membaca buku dan Fredd terlihat mengerjakan tugas sekolahnya.
Cukup lama Bibe menatap mereka, mengingat kembali perkataan Nathan. Dia dan anak-anak beruntung karena dicintai oleh Thom dan Bibe membuktikan ucapan Nathan waktu itu. Wanita itu begitu bersyukur ketika Thom mampu mencintai dirinya dan anak-anak tanpa kepalsuan.
"Hai, mommy sudah kembali sayang-sayangku." Ucap Bibe menarik perhatian Thom dan kedua putrnya.
"Mommy! Thom disini!" Seru Phill.
Thom dan Bibe saling menatap penuh rindu, lalu tersenyum dengan rona yang mewarnai wajah keduanya.
--
Phill dan Fredd sudah tertidur di kamar masing-masing setelah makan malam dan bermain bersama Thom. Keduanya begitu bersemangat saat mendengarkan cerita Thom tentang rencana perjalanan Thom sebulan kedepan. Setelah menjalani pertandingan away lusa, Thom akan terbang ke Indonesia melakoni pertandingan dan terbang ke beberapa negara lain sebelum kembali ke Indonesia dan terbang kembali ke Belanda.
Kedua anak itu bahkan berseru kompak mengatakan 'mau' ketika Thom menawari apakah keduanya bersedia ikut Thom jika libur musim panas tiba.
Malam semakin larut ketika Thom dan Bibe duduk berdua di taman belakang, diantara mainan milik Phill dan Fredd, dibawah sinar rembulan dan ditemani sepoi angin musim panas yang menyenangkan.
Belum ada kalimat yang keluar dari bibir keduanya. Mereka tengah menikmati waktu dan keheningan diantara iringan debaran jantung dan rona rona merah bahagia di wajah mereka.
Meletakan gelas wine nya, Thom berdeham lelaki itu bersiap memulai pembicaraan mereka. "Terima kasih untuk makan malamnya. Sebenarnya aku berencana mengajak kalian makan diluar, tapi ternyata kau sudah berbelanja makanan untuk anak-anak." Ucap Thom ringan.
"Sama-sama. Aku berterima kasih untuk semuanya. Semua yang telah kau lakukan untukku dan anak-anak." Bibe menatap Thom tulus.
Ada hening yang cukup panjang sebelum Thom kembali mengutarakan sesuatu. "Aku tidak bisa menemani kalian sebulan kedepan. Aku berharap James bisa membantumu di persidangan. Dia pasti bisa memenangkan gugatan. Kau tidak perlu khawatir."
Bibe mengangguk ringan. Bersyukur dia memiliki Thom.
Thom merogoh sakunya, mengeluarkan box bludur merah yang tidak terlalu besar, lalu membukanya. Menampilkan seuntai kalung berliontin lebah dengan beberapa berlian menghiasinya. "Untukmu, karena sudah menjadi sangat sempurna untuk Phill dan Fredd dan aku juga." Ucap Thom menyodorkan kalung tersebut.
"Aku mencintaimu dan anak-anak. Tidak ada keraguan bagiku atas itu. Aku ingin menjadi bagian dari kalian, hidup bersama kalian. Aku ingin kau melupakan segala rasa ragumu padaku dan memberiku kesempatan untuk hidup bersamamu dan anak-anak.
So please Bibe. Let me to loving you and the boys.
Tidak perlu menikah saat ini. Kau bisa membuatku menunggu untuk menikahimu selama yang kau mau. Kau bisa meyakinkan hatimu selama apapun. Tapi ijinkan aku mencintaimu dan anak-anak. Biarkan aku mencintai kalian.
Let me love you, Bibe." Thom mengungkapkan isi hatinya penuh keyakinan berharap Bibe menyambut cintanya, membiarkan dia melebur menjadi bagian dari kehidupannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thom Haye - Lovely Mommy
FanfictionApa yang lebih menyenangkan menjadi sahabat dari dua orang anak kecil? Jatuh cinta pada Mommy-nya tentu saja! Itu yang Thom Haye rasakan. Berawal dari menjadi bestie untuk dua anak kecil Freddy dan Phillip, lelaki dua puluh sembilan tahun itu justru...