DUA PULUH EMPAT

339 34 8
                                    

"Jadi bisa kau ceritakan padaku, bagaimana papaku menjadi opa dan kalian bisa datang kemari bersama?" Ucap Thom ketika mereka -Bibe dan dirinya duduk bersama di salah satu meja di cafe yang terdapat di rooftop Fairmont. Fredd dan Phill sudah tidur sementara Claire dan Papanya tengah menikmati obrolan santai bersama Nathan dan ayahnya.

Bibe tersenyum manis menatap citylight yang terbentang dihadapan mereka, "dengarkan ceritaku.." ucapnya perlahan.

--

Setelah pertemuan dan makan siang Bibe bersama dengan Mr. Haye, Bibe sebenarnya dihantui berbagai ketakutan yang sering kali mengganggunya. Meskipun dari pembicaraan mereka berdua, Bibe bisa simpulkan bahwa Mr. Haye adalah orang tua yang baik. Beliau hanya bertanya tentang sesuatu yang berkaitan antara dirinya dan Thom, mungkin takut anak bungsunya mendapatkan cinta yang tidak setara.

Namun, Bibe tetap menyadari bahwa ada kemungkinan Mr. Haye menginginkan gadis muda ceria yang masih single dan belum pernah menikah untuk menjadi menantunya.

--

"Kalian belum pulang?" Suara Claire menghentikan Fredd dan Phill yang tengah asik di playground. Keduanya menoleh lalu melambaikan tangan pada Claire.

Fredd tersenyum lalu menjawab, "Belum, tadi pagi Mommy bilang akan sedikit terlambat. Miss Claire belum pulang?"

Mengambil duduk di salah satu ayunan Claire meletakkan tasnya lalu mulai berayun. "Belum, Miss baru selesai bekerja dan sedang menunggu Papa untuk menjemput."

"Mari bermain dan menunggu bersama." Ajak Phill.

Mereka bertiga bermain bersama selama kurang lebih sepuluh menit sebelum akhirnya Mr. Haye muncul menghampiri Claire. "Mereka muridmu?" Tanya Mr. Haye ketika dirinya sudah lebih dekat pada Claire.

Claire menatap Phill dan Fredd lalu beralih menatap Mr. Haye, "Papa tau, mereka adalah anak dari wanita yang Thom inginkan."

"Panggil mereka kemari."

"Untuk apa Papa?" Claire terlihat panik.

"Sudah panggil saja."

Berdecak kesal Claire akhirnya melambaikan tangan kearah Phill dan Fredd memberikan kode agar mereka mendekat. Phill dan Claire saling tatap kemudian berlari kearah Claire.

Phill yang sampai lebih dahulu mendekap kaki Claire untuk menyeimbangkan badannya. "Sorry Miss Claire. Ada apa?"

Melirik kearahnya Papanya, gadis itu terlihat kesal. "Kalian mau pulang bersama Miss dan Papa Miss Claire?"

"Hai Papa Miss Claire." Sapa Phill menatap Mr. Haye.

Fredd mengangguk ringan, "Hai Mr. Haye."

Mr. Haye tertawa ringan lalu mengusap kepala Phill dan Fredd bergantian. "Call me Opa."

"Opa?" Phill dan Fredd saling tatap, "Kenapa harus memanggil Opa?"

Claire tertawa canggung merasa kesal sekali dengan berbagai gebrakan yang papanya lakukan. Sementara Mr. Haye tersenyum manis menatap keduanya, "Karena aku papanya Thom dan Claire. Jadi kalian boleh memanggilku Opa."

--

Dua hari sebelum keberangkatan Claire dan Mr. Haye ke Jakarta..

Bibe baru saja memarkirkan mobilnya di parking area sekolah untuk menjemput putranya. Wanita itu baru saja kembali dari Rotterdam untuk menemui beberapa kliennya membicarakan tentang rencana pameran seni dua bulan mendatang.

Langkah ringan Bibe terhenti ketika menemukan kedua putranya tengah duduk menikmati es krim dengan seseorang yang sepertinya tidak asing. Jantung Bibe nyaris terjatuh dari tempatnya ketika dia menyadari pria dihadapannya adalah Mr. Haye.

Mempercepat langkahnya Bibe nyaris berlari kecil menuju Fredd dan Phill.

"Hai Mom!" Teriak Phill ketika menyadari kehadiran Bibe. Wanita itu sedikit pias merasa bingung tiba-tiba menemukan Mr. Haye bersama dengan kedua putranya.

Mr. Haye tersenyum, mempersilahkan Bibe untuk duduk bergabung bersama mereka.

"Opa mentraktir kami es krim. Miss Claire sedang mengambil tasnya dia akan pulang bersama opa." Terang Fredd.

Bibe nyari tersedak nafasnya sendiri, kedua anaknya memanggil Mr. Haye dengan sebutan Opa? "Fredd dan Phill, kalian tidak boleh memanggil Mr. Haye seperti itu."

"Biarkan saja. Bukankah mereka berpotensi menjadi cucuku suatu hari nanti?" Jawaban Mr. Haye membuat jantung Bibe nyaris meledak.

Belum sempat menjawab pernyataan Mr. Haye, dari foyer sekolah Claire muncul dengan wajah 'Papaku memang seperti itu jadi harap maklum'-nya. Bibe tau gadis itu pasti sama bingungnya dengan mereka.

"Hai Bibe. Kau sudah datang. Aku dan Papa akan ke Jakarta. Dan papa ingin membawa kalian ikut serta untuk mendukung Thom." Terang Claire semakin membuat Bibe pusing atas berbagai kejutan tiba-tiba dari keluarga Haye.

--

Thom tertawa mendengar cerita dari Bibe, membayangkan betapa wanita yang dia cintai pasti kalang kabut menerima kejutan demi kejutan yang datang. "Apakah anak-anak senang?"

Mengangguk ringan Bibe tersenyum. "Sangat, mereka bahkan memilih kursi didekat Mr. Haye dari pada didekatku." Ada jeda, lalu Bibe menatap Thom. "Bahkan ayahmu menggendong Fredd sepanjang terminal tiga Jakarta yang cukup jauh rutenya."

Meraih tangan Bibe, Lelaki itu mencium jemari lentik Bibe, membuat wanita itu menarik nafasnya.

"Aku, Claire dan Papaku begitu menyayangi kalian. Jadi ku mohon, jangan ragukan apapun yang kami berikan untuk kalian." Ucap Thom tulus membuat mata Bibe terasa panas dan berair.

Thom Haye - Lovely MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang