EMPAT BELAS

337 39 2
                                    

Hari-hari panjang cukup melelahkan telah Bibe lalui beberapa hari ini. Wanita itu telah kembali ke rutinitas awalnya, bekerja dan mengurus kedua putra-nya sendiri. Kembali menjadi single mom sibuk dan super mandiri, membuat wanita itu jujur merasa kelelahan pasca dirawat di rumah sakit.

Phill dan Fredd sedang mengerjakan tugas sekolah mereka di ruang tengah ketika Bibe sedang duduk di sofa mengawasi mereka sambil mengerjakan pekerjaannya. Sesekali wanita itu mengecek sosial media untuk penyegaran sambil meminum ice latte miliknya.

Belakangan ada berita tentang kepindahan kewarganegaraan yang dilakukan oleh Thom. Salah satu alasan lelaki itu ke Indonesia adalah mengurus dokumen tersebut. Ngomong-ngomong soal Thom lelaki itu belum menghubunginya sama sekali sejak dia meninggalkan rumah Bibe malam itu. Beberapa kali Phill dan Fredd menanyakan mereka, tetapi Bibe hanya menjawab sekenanya.

"Mom, besok mom akan mengantarku ke academy?" Tanya Fredd sambil merapikan bukunya.

Bibe mengalihkan pandangannya dari laptop, lalu menatap putranya, "Sure Boys. Ada apa?"

Menggeleng kecil Fredd yang terlihat membantu Phill merapikan alat tulisnya menatap Mommy-nya. "To be honest, aku rindu Thom. Kapan dia akan kembali ya Mom? Pergi ke academy lebih menyenangkan bersama dengan Thom, karena dia adalah ahlinya bermain sepakbola."

"Iya benar. Aku juga rindu Thom. Mommy tidak rindu dia?" Phill berlari kecil lalu duduk disamping Bibe.

Tidak menjawab pertanyaan putranya, Bibe terdiam dan menimbang perasaannya. Merindukan Thom? Sepertinya sedikit? Tapi benarkah?

Thom adalah lelaki baik, sabgat baik. Sejak pertemuan pertama mereka banyak ketulusan dan kejujuran yang bisa Bibe dan kedua anaknya rasakan. Bagaimana Thom berada di momen-momen penting keluarga kecil mereka memang terasa special. Lelaki itu bisa mengisi kekosongan yang sudah hampir beberapa tahun ini terasa.

Bahkan dia berani melawan Kevin untuk perkara sepele.

Menarik nafasnya dalam, Bibe tersenyum menatap Phill, "Tentu mommy merindukannya. Sudah lama kita tidak bertemu Thom bukan."

"Bolehkah kami menelpon Thom?" Tanya Phill membuat Bibe sedikit terkejut.

"Tapi disana sudah malam sayang. Thom pasti sudah tidur." Mengingat di Amsterdam sudah pukul tujuh malam, ada kemungkinan di Indonesia sudah mendekati tengah malam.

Phill memberengut kecewa, lalu dari belakang Fredd menghampiri mereka, "Kita telepon saja dulu, jika Thom sudah tidur di pagi hari dia pasti tahu kita menelponnya."

Menyerah kalah, Bibe menyerahkan ponselnya pada kedua putranya membiarkan mereka melakukan panggilan video. Didering ketiga, sambungan telepon terhubung. Terdengar kedua putranya bersorak gembira dan suara berat Thom diujung panggilan, seketika membuat Bibe merasa gugup dan berdebar.

"Hai boys! Aku merindukan kalian!" Suara berat Thom menyapa kedua putranya.

"Thooom! Kami merindukanmu." Suara Fredd dan Phill terdengar sangat bahagia. Bahkan Bibe yakin mereka berdua tak pernah terdengar sebahagia ini ketika menelpon daddy mereka.

"Mommy juga merindukanmu Thom." Ucap Phill, seketika membuat wajah Bibe memerah menahan malu.

"Benarkah?" Tanya Thom, terlihat tersenyum dari layar ponselnya.

Phill mendekat ke Bibe, "Mommy, Mommy rindu Thom juga kan?" Ucap anak itu sambil mengarahkan kamera ke wajah Bibe, membuat wanita itu setengah manti menahan malunya.

"Oh ya, tentu. Mommy juga rindu. Hai Thom." Sapa Bibe malu, sedikit tergagap.

Bibe bisa melihat bagaimana terlihat Thom dengan kaos putihnya tersenyum diseberang panggilan videonya. "Sama, Thom juga merindukan Mommy."

Dhuarr!
Jantung Bibe nyaris meledak rasanya. Wanita itu melipat bibirnya lalu mengalihkan layar ponselnya.

"Bicaralah dengan anak-anak, mereka rindu katanya." Ucap Bibe kemudian meninggalkan sofa membawa segelas ice latte dan meneguknya. Bersandar di kitchen set, wanita itu memegang kedua pipinya yang terasa panas akibat merasa salah tingkah.

Bodoh sekali kau Bibe, kau wanita dewasa yang merasa salah tingkah dengan kata-kata rindu dari lelaki muda macam Thom.

Sekali lagi meneguk ice lattenya, nyatanya bibir wanita itu tak bisa untuk tidak tersenyum.

Mengintip kedua putranya yang terlihat asik mengobrol lewat panggilan video dengan Thom membuat wanita itu semakin berdebar. Benarkan dia juga mulai jatuh cinta? Mulai nyaman bersama dengan Thom seperti kedua anaknya?

Bibe kembali meneguk ice lattenya, membiarkan dingin, manis dan gurih yang dia rasa membasahi dadany, meredam rasa yang membuatnya tak bisa untuk tidak tersenyum.

Thom Haye - Lovely MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang